"Dari gempa yang sangat luar biasa yang berdampak kepada dua kabupaten yang terdekat, yaitu di Kabupaten Majene dan Kota Mamuju," ujar Darno saat konferensi pers di Mamuju, Jumat siang.
Saat ini, kata Darno, BPBD belum mendapatkan data pasti terkait jumlah warga yang mengungsi di dua kabupaten tersebut.
Namun, diperkirakan ada belasan ribu warga yang sudah mengungsi ke beberapa kawasan pegunungan yang ada di Mamuju.
"Pengungsi ini tersebar di beberapa daerah di pegunungan. Ada di depan rujab (rumah jabatan), kemudian ada pengungsi di bukit," ujar Darno.
Di Mamuju, kata Darno, selain gedung perkantoran, hotel, dan pusat perkantoran yang ambruk, ada juga rumah warga yang mengalami kerusakan cukup parah.
Dia menyebutkan, ada 10 rumah warga yang rata dengan tanah, sekitar 100 rumah rusak berat dan ringan, serta beberapa ruko yang turut ambruk.
"Kemudian kantor Gubernur sendiri mengalami kerusakan yang sangat parah. Di antaranya setengah dari kantor itu ambruk dan di belakangnya retak dan mungkin saja saat ini sepertinya memang sudah tidak bisa lagi ditempati, apalagi kita mengantisipasi kemungkinan gempa susulan," tandas Darno.
Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, dan sekitarnya pada Jumat (15/1/2021) sekitar 01.28 WIB.