Suar.ID -Sabtu (11/4) dini hari, warga di sekitar Jakarta tiba-tiba dikagetkan oleh suara dentuman sangat keras.
Awalnya dentuman itu diduga bersumber dari Gunung Anak Krakatau yang sedang erupsi.
Tapi belakangan dugaan itu dibantah oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Seperti dilaporkan Kompas.tv, suara dentuman itu, menurut BMKG, tidak ada hubungannya dengan aktivitas gempa tektonik.
"Maka, sejak tadi malam hingga pagi hari ini pukul 06.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan, tidak terjadi aktivitas gempat tektonik yang berkekuatan signifikan di wilayah Jawa Barat, Jakarta, dan Banten,"tulis BMKG di akun Twitter @InfoHumasBMKG
Lebih lanjut BMKG menjelaskan, meskipun terjadi aktivitas gempa di Selat Sunda pada pukul 22.59 WIB dengan magnitudo M 2,4 tetapi kekuatan gempa tidak signifikan dan tidak dirasakan oleh masyarakat.
Kalau dilihat dari hasil monitoring petir menggunakan peralatan lightning detector menunjukkan bahwa sejak tadi malam hingga pagi ini tidak terhadi aktivitas petir.
“Berdasarkan data tersebut maka BMKG memastikan bahwa suara dentuman tersebut tidak bersumber dari aktivitas gempa tektonik & petir,” tulis BMKG.
Sebelumnya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menginformasikan memang ada erupsi Gunung Anak Krakatau pada hari Jumat 10 April 2020 pukul 21.58 WIB dan pukul 22.35 WIB.
Berdasarkan hasil monitoring muka laut BMKG mencatat tidak ada anomali perubahan muka laut.
Erupsi Gunung Anak Krakatau kali ini berdasarkan catatan sensor BMKG lebih lemah dibandingkan erupsi yang terjadi pada 22 Desember 2018 lalu.