Listyo Sigit pun dipercaya menjadi ajudan presiden selama sekitar dua tahun.
Lepas dari penugasan sebagai ajudan Jokowi, Listyo Sigit diangkat menjadi Kapolda Banten pada 2016.
Di wilayah ini, ia bertugas dua tahun.
Setelah itu Polri menariknya ke markas besar untuk menjadi Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam).
Selang satu tahun kemudian, Listyo Sigit diangkat menjadi Kabareskrim per Desember 2019.
Selama menjabat Kabareskrim Polri, ListyoSigit tercatat mengungkap kasus penipuan Grab Toko, menuntaskan kasus pembakaran gedung Kejaksaan Agung.
Pada masa jabatannya pula, Polri menangkap dua tersangka penyiram air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan yang merupakan oknum kepolisian.
Meskipun, sebagian pihak meragukan validitasnya.
Selain itu, dia menangani kasus penembakan enam anggota Laskar FPI, dan terlibat penangkapan buron kasus korupsi Bank Bali Djoko Tjandra.
Nama ListyoSigit sempat disebut-sebut dalam kasus dugaan suap penghapusan red notice Djoko Tjandra.
Namun, hal itu dibantah saksi di pengadilan.