Follow Us

Banting Tulang Blusukan di Jakarta, Aksi Risma ini Malah Dinyinyiri Ketua Komisi A DPRD Jakarta Hingga Disebut Norak: Jangan lebay!

Aditya Eriza Fahmi - Rabu, 06 Januari 2021 | 10:30
Banting Tulang Blusukan di Jakarta, Aksi Risma ini Malah Dinyinyiri Ketua Komisi A DPRD Jakarta Hingga Disebut Norak: Jangan lebay!
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

Banting Tulang Blusukan di Jakarta, Aksi Risma ini Malah Dinyinyiri Ketua Komisi A DPRD Jakarta Hingga Disebut Norak: Jangan lebay!

Hari pertama berdinas sebagai Menteri Sosial, Tri Rismahirini alias Risma menemui seorang pemulung di kawasan aliran Sungai Ciliwung, belakang kantor Kementerian Sosial.
TRIBUNNEWS.com/TAUFIK ISMAIL

Hari pertama berdinas sebagai Menteri Sosial, Tri Rismahirini alias Risma menemui seorang pemulung di kawasan aliran Sungai Ciliwung, belakang kantor Kementerian Sosial.

"Kalau mau lagi (ketemu gelandangan) sono di Jakarta Barat," tutur politisi Demokrat itu.

Baca Juga: Keluarga Sule Urus Peringatan Setahun Wafatnya Lina Jubaedah, Teddy Malah Masih Berkutat Ngotot Dapatkan Harta Warisan Mantan Istri hingga Datangi Pengadilan Agama, Begini Reaksi Ayah Putri Delina

Menurut Mujiyono, di sekitar bantaran Kali Angke masih banyak gelandangan berkeliaran karena memang merupakan daerah kumuh dan padat penduduk Jakarta.

Dia tak segan mengatakan apa yang dilakukan Risma merupakan gerakan politis untuk mencari citra di tengah masyarakat.

"Sekali lagi saya bilang apapun aktivitas politik yang dilakukan tokoh politik pasti bernuansa politis," kata dia.

Risma melakukan blusukan pada hari pertama tugasnya sebagai Menteri Sosial di jembatan Kali Ciliwung bagian bawah flyover Jalan Pramuka, Jakarta Pusat pada Senin 28 Desember 2020.

Baca Juga: Sejak Kasus Video Syur 19 Detik Sudah Jarang Umbar Kemesraan di Medsos, Hubungan Gisel dan Wijin Akhirnya Dibongkar oleh Sosok Ini

Saat blusukan, Risma bertemu dengan seorang pemulung dan istrinya yang tengah mendorong gerobak di flyover Jalan Pramuka.

Risma pun berbincang dengan pemulung tersebut, termasuk bertanya perihal penghasilan sehari-hari yang didapat pemulung tersebut.

Pemulung itu mengaku memperoleh penghasilan sebesar Rp 800.000 setiap bulan yang harus ia bagi untuk biaya hidup keluarga di kampung halaman.

Mendengar curahan hati pemulung tersebut, Risma berjanji akan mencarikan rumah layak huni sekaligus memberikan pelatihan agar si pemulung bisa memperbaiki kualitas hidup.

Editor : Suar

Baca Lainnya

Latest