Kondisi Stephanie terus memburuk dan tunangannya membawa Stephanie ke rumah sakit di mana dia didiagnosis Covid-19 dan pneumonia.
Tak lama wanita itu pulang ke rumah, keesokan harinya dia harus kembali ke rumah sakit karena kadar oksigennya turun drastis.
"Kami menciumnya dan mengatakan kepadanya bahwa kami akan menemuinya dan bahwa dia akan baik-baik saja," kata ibunya.
Stephanie pun melewati tanggal pernikahannya di rumah sakit dalam perjuangan melawan virus.
Sampai pada 18 November, di mana keluarga dan calon suami Stephanie mendapat telepon dari rumah sakit dan mengabarkan mereka untuk segera datang.
"Saya agak takut dan memikirkan hal itu sepanjang waktu kami berkendara ke rumah sakit," kata calon suami Stephanie, Bassett dikutip NBC.
Ketakutannya menjadi nyata ketika dia mengetahui bahwa calon istrinya kalah dalam pertempuran melawan virus, hanya lima hari setelah mereka seharusnya menikah.
"Mereka memberi tahu kami bahwa mereka kehilangan denyut nadinya empat kali, dan mereka sempat membawanya kembali dalam tiga kali dengan CPR, dan untuk yang terakhir mereka tidak bisa mendapatkan denyut nadinya lagi," kata Bassett.
"Dia adalah orang yang sangat perhatian dan penuh kasih yang hanya ingin memperbaiki dunia," kata Bassett dalam duka.
Baca Juga: Siap Disuntik? Vaksin Corona Moderna Sudah Siap Beredar dengan Kisaran Harga Rp 350 Ribuan