Kementerian Pertahanan Jepang tengah mengusulkan anggaran 58,7 miliar yen Jepang (Rp 8,1 triliun) pada 2021 untuk penelitian dalam pengembangan pesawat tempur.
"Kami akan terus mendorong pengembangan jet tempur generasi berikutnya," kata Menteri Pertahanan Nobuo Kishi kepada wartawan.
Jepang juga sedang mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan kontraktor asing.
Termasuk AS dan Inggris, untuk mengembangkan suku cadang jet tempur.
Di sisi lain, Angkatan Udara Jepang kini memiliki sekitar 290 jet tempur.
Mereka juga akan mengganti pesawat tempur F-4 dengan lusinan F-35 untuk memperkuat penangkal misilnya.
Ini karena kekhawatiran atas program rudal dan nuklir Korea Utara.
Pembelian senjata AS oleh Jepang telah membantu mengurangi surplus perdagangannya dengan AS.
Pembelian senjata tersebut juga merupakan tanggapa atas tuntutan dari Presiden AS Donald Trump agar berbuat lebih banyak untuk membeli produk industri pertahanan AS.
Namun, pembelian tersebut telah menimbulkan kekhawatiran tentang melemahnya upaya untuk membangun industri pertahanan Jepang yang masih muda.
Secara terpisah, Mitsubishi mengumumkan penangguhan proyek pesawat sipil mengingat ketidakpastian industri penerbangan akibat pandemi virus corona.