Suar.ID -Entah apa yang dipikirkan para gadis yang satu ini.
Enam gadis di Cirebon ini rela menjadi pemuas nafsu bejat para pria hidung belang.
Kasus prostitusi ini terungkap ketika polisi melakukan penggerebak di sebuah warung kopi (Warkop).
Dilansir Tribun Bogor, Warkop milik Johan ini berlokasi di Dusun Samaleak, Desa Banyuurip, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik.
Warung kopi ini rupanya dikenal dengan nama Warkop Pangku.
Setiap pelanggan yang datang di tempat ini bukan cuma datang untuk sekedar ngopi, namun juga bisa berhubungan intim dengan sejumlah gadis yang bekerja di Warkop ini.
Para gadis ini diketahui masing-masing berinisialA (29), R (20), N (29), I (20), R (18), dan V (20) .
Gadis-gadis ini kini pun sudah diamankan oleh pihak kepolisian.
Diketahui, para gadis ini merupakan warga Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Kapolres Gresik, AKBP Fitrianto mengungkapkan penggerebekan ini berdasarkan informasi dari masyarakat.
Korps Bhayangkara langsung turun ke lokasi menuju warung kopi yang berada di Dusun Samaleak, Desa Banyuurip, Kecamatan Kedamean pada Selasa (13/10/2020) pukul 22.00 Wib.
"Langsung kami lakukan penggeledahan dan kami amankan, saat d ilokasi ada tamu laki-laki dan wanita sedang berduaan di dalam kamar," ucapnya, Kamis (15/10/2020) dilansir TribunnewsBogor.com dari Surya.co.id (Tribun-Network)
Berdasarkan informasi yang didapat, Warkop Pangku milik Johan ini buka setiap sore sampai malam hari.
Warung dengan bangunan semi permanen ini tak cuma menjual kopi dan minuman ringan lainnya.
Tapi juga ada 6 wanita yang siap untuk melayani pelanggan yang datang.
Wanita yang disedikan rata-rata memiliki tinggi 160 sentimeter berkulit putih, ada yang sawo langsat, tampil cantik dan duduk di kursi depan.
Para gadis ini bertugas untuk menemani setiap pelanggan yang sedang menyeduh kopi ataupun hanya sekedar mampir ke warung milik Johan ini.
Kanit Pidum Polres Gresik, Ipda Joko Supriyanto mengatakan, para wanita ini berperan menemani para pengunjung yang sedang minum kopi.
Tak cuma itu, warung ini juga bisa memberikan servis jasa esek-esek kepada para pengunjung.
"Kalau feeling berkencan langsung nego harga dan dibawa masuk ke dalam kamar di warung kopi," ucapnya, Kamis (15/10/2020).
Ternyata, bisnis esek-esek berkedok warung kopi ini sudah dijalani Johan belum sampai satu tahun.
Dalam sebulan, omset yang didapat mencapai jutaan dari pembagian hasil dengan wanita penghibur ini.
Ada sejumlah barang bukti yang ikut diamankan polisi dalam penggerebekan Warkop Pangku ini.
Barang bukti ini berupa buku tilis catatan rekap keluar masuk tamu, uang tunai sebesar Rp 400 ribu, 2 potong sprei, satu minyak gel, tissue bekas, satu potong celana dalam dan juga bra.
Kepada polisi, Johan pun mengaku kalau memberikan tarif wanita sebesar Rp 150 ribu kepada para pria hidung belang.
Tarif tersebut termasuk fasilitas kamar, minyak gel dan juga tisu.
"Kalau feeling berkencan langsung nego harga dan dibawa masuk ke dalam kamar di warung kopi," ucapnya, Kamis (15/10/2020).