Suar.ID - Vallabhbhai Kathiria, ketua badan federal di bidang peternakan di India, baru-baru ini memicu kontroversi di antara warga negaranya dengan mempromosikan "chips" kotoran sapi.
Chip itu diduga dapat mengurangi radiasi ponsel dan melindungi pengguna dari penyakit.Dinamakan "Gausatva Kavach", chip kotoran sapi tersebut dibuat oleh Shrijee Gaushala (tempat penampungan sapi) yang berbasis di Rajkot sebagai bagian dari inisiatif untuk mempromosikan produk kotoran sapi.
Tujuannya adalah agar 500 Shrijee Gaushala dapat menghasilkan serpihan kotoran anti-radiasi yang harganya antara 0,70 dolar (Rp 8 ribu) hingga 1,40 dolar (Rp 20 ribu).
Melalui Rashtriya Kamdhenu Aayoghe (RKA), badan federal di bidang peternakan Pemerintah India ini tak hanya ingin mempopulerkan chips kotoran sapi di India saja.
Akan tetapi juga ingin menjual produknya ke luar negeri, termasuk Amerika Serikat."Kotoran sapi itu anti radiasi. Jika Anda membawa pulang ini dan meletakkannya (pada) ponsel Anda, maka (ponsel) akan menjadi bebas radiasi," kata ketua RKA, Vallabhbhai Kathiria, dalam konferensi pers.
"Anda dapat menguji keefektifannya di laboratorium mana pun dan bahkan di perguruan tinggi."
Para ilmuwan mempermasalahkan pernyataan pejabat India itu, mengatakan bahwa tes ilmiah yang ketat, termasuk studi peer review akan diperlukan untuk membuktikan kualitas penyerap radiasi dari kotoran sapi.
Banyak orang India percaya bahwa produk sampingan sapi meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan, tetapi sebagian besar klaim masih belum teruji oleh sains modern.
Itu tidak menghentikan orang-orang seperti Kathiria untuk mempromosikan kotoran sapi sebagai produk ajaib."Kotoran sapi akan melindungi semua orang, ini anti radiasi… Telah dibuktikan secara ilmiah…"
"Ini adalah chip radiasi yang dapat digunakan pada ponsel untuk mengurangi radiasi."