Suar.ID - Seorang perempuan di Arunachal Pradesh, India, ditelanjangi dan direkam warga desa setelah dia kawin lari dengan seorang pria.
Berdasarkan laporan media setempat pada 9 Oktober, si wanita mengaku terpaksa melakukannya karena dia mengalami kekerasan dalam rumah tangga.
Dia dilaporkan kabur dengan pria yang sudah mempunyai istri di kota Tinsukia, Negara Bagian Assam, pada September yang lalu.
"Tidak, ini bukan perselingkuhan. (Pria itu) sudah tahu akan kondisi saya," ujar perempuan yang identitasnya tidak disebutkan itu.
Dia mengungkapkan, selama lima tahun menikah, suaminya setiap hari selalu menyerangnya secara brutal.
Bahkan, dia pernah keguguran karena ditendang di bagian perut.
Seperti diberitakan Gulf News Sabtu (10/10/2020), dia mengaku pernah dilarikan ke rumah sakit karena penyiksaan yang diterimanya bertambah buruk.
Keadaan tidak bertambah baik karena ibu mertuanya bahkan selalu berpihak ke putranya dan membenarkan penyiksaan yang dilakukan.
Sejumlah pertemuan yang dilakukan antara keluarganya dengan keluarga suami juga tidak membuahkan hasil.
"Nasib saya tak berubah," kata dia. Dia pun bertemu dengan pria itu, di mana mereka memutuskan untuk kawin lari.
"Saya menolak lamarannya meski dia terpaksa nasib bakal berubah," ujar dia.
Keluarga dari si lelaki kemudian menghubungi mereka, membujuk keduanya untuk pulang dengan janji mereka akan tetap diterima.
Awalnya, wanita itu menuturkan menolak.
Namun setelah beberapa lama mereka pun luluh dan bersedia untuk kembali ke kampung halaman.
Akhirnya, pasangan itu kembali ke desa mereka di Distrik Changlang.
Mereka baru saja memasuki desa pada 25 September tengah malam saat diserang.
Warga desa yang sudah berkumpul pun menangkap mereka, berdua, di mana berdasarkan pengadilan informal yang dihelat, mereka dinyatakan bersalah.
Berdasarkan keterangan Lekang's Women Welfare Association of Narcotics Cell, sekelompok menariknya dan merobek pakaian perempuan tersebut.
Media India memberitakan, mereka kemudian mengguyurnya dengan air dingin dan rambutnya dicukur sebagai bentuk hukuman sebelum ditelanjangi.
Setelah itu dia direkam oleh sejumlah warga. Si pria pun sempat disiksa ketika dia hendak menyelamatkan wanita itu dari amuk massa.
"Mereka membuat saya tidur di sekolah dalam keadaan telanjang. Mereka juga tak memberi saya makanan paginya. Badan saya juga penuh memar," jelasnya.
Saat penyiksaan, dilaporkan tidak ada keluarganya yang bersedia membantunya.
Wanita itu akhirnya menelepon kakeknya yang bergerak menyelamatkannya.
Ruby Deuri, sekretaris dari Women's Welfare mengatakan, warga desa memutuskan untuk melarang wanita itu menikah seumur hidupnya.
Sementara pria yang mengajaknya kawin lari diminta memutuskan hubungan. Bahkan, wanita itu juga diminta secara sepihak pergi dari desa.
"Ketika kakek perempuan itu bermaksud mencari keadilan, dia malah didenda 40.000 rupee (Rp 8 juta)," jelas Deuri.
Insiden ini pun sampai di telinga polisi. Penegak hukum kemudian bergerak dan menahan 15 dari 38 orang yang mereka rasa terlibat dalam penyiksaan tersebut.