Pemilik jenglot harus memberinya setetes darah setiap hari.
Jika pemilik tidak menyediakannya, maka dikatakan bahwa orang-orang di sekitarnya dikatakan akan terkena musibah.
Darah tidak seharusnya dimasukkan langsung ke jenglot tetapi diletakkan di dekatnya saja.
Beberapa menuduh bahwa makhluk itu menjadi hidup untuk minum darah ketika tidak ada orang di sekitar.
Sementara yang lain mengklaim bahwa jenglot dapat memperoleh nutrisi dari darah tanpa harus bersentuhan dengannya.
Asal usul Jenglot
Beberapa percaya bahwa jenglot dulunya adalah manusia.
Tradisi menyatakan bahwa makhluk itu adalah seorang petapa atau pertapa yang mempraktikkan sihir terlarang dalam upaya untuk memperoleh kehidupan abadi.
Ketika orang tersebut meninggal, tubuhnya ditolak oleh bumi, sehingga tidak terurai, dan kemudian menyusut menjadi jenglot.