Lantas menyebar ke masyarakat luas.
Imbasnya bisa dipastikan, kemarahan rakyat meluap dan membutuhkan pelampiasan-pelampiasan.
Lalu muncul arus pembantaian terhadap massa partai komunis atau yang diduga komunis yang tak kalah ganasnya.
Kabarnya, angka kematian akibat kemarahan ini mencapai angka 1,5 juta jiwa.
Lalu benarkah “pencukilan” itu benar adanya?
Tim forensik secara bernas memang mengatakan para korban mendapat perlakuan cukup kejam di luar batas kemanusiaan.
Tapi ada fakta lain yang mengejutkan, tidak ada pencukilan mata dan pemotongan penis para korban.
Dalam kondisi saat itu, tidak mudah bagi para para ahli forensik mengatakan hal yang sebenarnya.
Seolah ada ketakutan, kalau menuliskan apa adanya, kemungkian mereka dicap sebagai PKI sangat besar.
Oleh karena itu,visum et repertummelaporkan seperi apa yang dimuat diBerita YudhadanAngkatan Bersendjata.