Suar.ID -Pelaku kasus mutilasi manager HRD PT. Loyal Obayashi Rinaldi, Laeli Atik Supriyatin atau LAS alias Laeli ternyata pernah membuat pengakuan pada ibunya soal DAF alias Fajri, yang belakangan ikut bersamanya membunuh Rinaldi.
Laeli Atik diduga telah merebut DAF alias Fajri dari istrinya, alias pelakor.
Dari hasil pemeriksaan Polisi disebutkan, Laeli Atik dan Fajri berpacaran.
"Ini adalah kasus pembunuhan berencana yang dilakukan DAF dan LAS, keduanya pasangan kekasih," kata Nana Sudjana melansir dari Warta Kota.
Baca Juga: Marah karena Video Syurnya Disebar, Wanita Ini Potong Alat Kelamin Pacarnya pakai Gunting Rumput
Bahkan Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Handik Zusen mengatakan bahwa tersangka DAF alias Fajri sudah memiliki istri.
"Tersangka DAF sudah beristri dan dari identitasnya tercatat tinggal di Pasar Minggu, Jakarta Selatan," kata Handik, Kamis (17/9/2020) malam.
Menurut Handik selama ini Laeli Atik dan Fajri hidup bersama tanpa hubungan resmi.
"Keduanya pasangan kumpul kebo dan tinggal mengontrak atau sewa kost, berpindah-pindah bersama, pernah di Depok sampai ke Jakarta," katanya.
Selama ini Fajri dan Laeli memliki usaha lain untuk mencukupi kehidupan sehari-hari.
Menurut Handik, DAF alias Fajir pernah jadi sopir taksi online.
Namun, kemudian berhenti dan kini DAF alias Fajri bekerja serabutan.
"Sementara, LAS berjualan kamera drone secara online."
"LAS juga menguasai pemetaan lokasi seseorang lewat aplikasi khusus," katanya.
Namun, penuturan berbeda diungkap oleh ibu Laeli Atik, Masliha.
Masliha yang tinggal di Tegal, mengatakan Laeli Atik mengaku sudah menikah siri dengan Fajri.
"Katanya sudah nikah siri, katanya dia, (bersama) Itu juga namanya si Fadjri itu," kata Maslihah dalam tayangan Kompas Petang.
Maslihah mengaku sudah tidak tahu menahu kabar dan juga keberadaan dari LAS selama 1,5 tahun terakhir.
Menurutnya, LAS sendiri sudah tidak pernah lagi berkabar ataupun pulang ke kampungnya di Tegal, Jawa Tengah, termasuk pada saat hari lebaran tahun ini.
Sebelum pada akhirnya mengetahui bahwa anaknya tersebut menjadi pelaku dalam tindakan pidana pembunuhan disertai mutilasi.
"Enggak pulang (lebaran)," ujar Maslihah.
"Enggak (ngasih kabar), orang dihubungi juga susah,"
"Saya sakit hati," imbuhnya.
(Tribunnews)