Guo yakin kelelawar itu sudah masuk ke dalam toples jauh sebelum terisi dengan saus tiram.
"Saya selalu menutupnya setelah menggunakannya," katanya.
"Jika kelelawar masuk ke dalam, kelelawar itu tidak mungkin berenang ke dasar (toples). Tiramnya sangat lengket," ujar Guo.
Juru bicara Foshan Haiti Flavouring & Food membantah klaim Guo, dan mengatakan bahwa produk mereka melalui pemeriksaan sebelum dijual.
"Tidak mungkin," katanya kepada wartawan.
"Untuk produk yang dimurnikan secara teratur, tidak akan memiliki (bangkai) kelelawar yang lengkap jika ada di sana," pungkasnya.
Pihak perusahaan bersedia bertanggung jawab jika Guo bisa memberikan bukti konkret bahwa kelelawar ada di dalam toples sebelum ia beli.
Keluarga tersebut berencana untuk mendapatkan analisis toples saus tiram dari pihak ketiga, kata media China.
"Kelelawar memiliki terlalu banyak virus. Keluarga saya telah makan saus tiram selama tiga, empat bulan," kata Guo.
"Saya meminta perusahaan membawa seluruh keluarga saya (ke rumah sakit) untuk diperiksa."