Merespon hal tersebut unit militer yang bertanggung jawab di area perbatasan itu dibebastugaskan.
Bulan lalu tujuh warga Korut ditangkap karena tertangkap menyelundupkan barang di kota Hyesan.
Namun warga lokal mengatakan: "mereka berhasil hindari eksekusi tapi dikirim ke penjara politik karena telah selundupkan barang selama sistem karantina tertinggi negara.
Baca Juga: Jadwal & Link Live Streaming Timnas U-19 Indonesia vs Bulgaria di Mola TV dan Siaran Langsung Net TV
"Namun, karena sulitnya hidup, mereka kembali menyelundupkan barang dan tertangkap."
"Mereka dihukum seumur hidup penjara, keluarga mereka dikirim ke pengasingan internal ke wilayah pegunungan."
"Warga memprotes hukuman mereka, mengatakan kematian jauh lebih baik daripada hidup di penjara, dan kenyataan sulit mendapatkan makan adalah alasan utama adanya penyelundup di perbatasan."
Juli lalu Kaesong ditutup total untuk 3 bulan setelah seorang penduduk dilaporkan memiliki gejala seperti Covid-19.
Saat ini juga sulit bepergian antar kota di Korut.
Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul:Putus Asa, Warga Korea Utara Tetap Terabas Perbatasan Dengan China Meski Ditutup Karena Covid-19 dan Bisa Ditembaki, 'Tidak Ada Makanan'