:blur(7):quality(50):quality(100)/photo/2019/06/20/3784986537.jpg)
:blur(7):quality(50):quality(100)/photo/2020/01/04/1575381901.jpg)
:blur(7):quality(50):quality(100)/photo/2019/05/23/1708386984.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2020/09/04/779290774.jpg)
Tetapi kenyataannya adalah tidak ada yang tahu pasti apakah salah satu dari teori-teori ini adalah yang benar, atau apakah jawabannya sebenarnya adalah kombinasi teori.
Penelitian yang dilakukan pada lingkaran peri baru di Australia menemukan bahwa rayap tidak menyebabkan bercak tandus, tetapi rayap adalah hasil dari proses abiotik seperti pelapukan mekanis tanah oleh hujan lebat dalam siklon, panas yang ekstrim dan penguapan.
"Celah vegetasi yang disebabkan rayap pemanen hanya berukuran setengah lingkaran peri," kata Dr. Stephan Getzin dari Universitas Göttingen.
"Dan dalam banyak kasus, kami bahkan tidak menemukan termitaria bawah tanah di tempat lain Australia yang mencegah tumbuhnya rumput."
Hingga kini, teka-teki lingkaran peri belum terpecahkan meskipun para ilmuwan telah meneliti sejak tahun 1970-an. (Adrie Saputra)
:blur(7):quality(50)/photo/2019/05/23/1708386984.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2019/06/20/3784986537.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2020/01/04/1575381901.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2021/02/22/gecko-3718458_1280jpg-20210222070233.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2019/06/20/3784986537.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2020/01/04/1575381901.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2019/05/23/1708386984.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2023/01/10/krljpg-20230110045825.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2018/12/23/1898490220.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2021/01/11/695704524.png)