Follow Us

Kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh yang Diusung Pemerintah Dinilai masih Kurang Efektif karena Masih Banyak Siswa di Kampung yang tidak Punya HP

Ervananto Ekadilla - Sabtu, 22 Agustus 2020 | 20:30
Kebijakan pembelajaran jarak jauh yang diterapkan pemerintah dinilai kurang efektif karena banyak anak sekolah di kampung yang tidak memiliki hp.
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Kebijakan pembelajaran jarak jauh yang diterapkan pemerintah dinilai kurang efektif karena banyak anak sekolah di kampung yang tidak memiliki hp.

Suar.ID - Proses sekolah dengan sistem belajar daring ternyata dalam praktiknya berbeda antara di perkotaan dan di pedesaan.

Perbedaan mencolok adalah soal kepemilikan HP yang menjadi alat penting dalam belajar daring.

Janiah, guru MIN 2 Batola, bidang mata pelajaran Mulok (Muatan Lokal) mengungkapkan, di wilayah Desa Tamban itu pada kenyataannya tidak semua warga memiliki HP android.

Bisa dimaklumi, sebab mayoritas penduduk di sana hidup dari pekerjan bertani.

Janiah, guru MIN 2 Batola
Dok. Bpost

Janiah, guru MIN 2 Batola

Baca Juga: Rencana Belajar Tatap Muka Bulan Agustus Ambyar, dari Sekolah tidak Berani Buka hingga Sejumlah Daerah Menolak

Tingkat kemampuan ekonomi yang menjadi kendala terbesar atas kepemilikan hp tersebut.

Tak seperti di kota, anak TK saja sudah ada yang dibelikan HP oleh orangtua.

Namun, di desa tidak demikian, kecuali anak beranjak ABG yang baru dibelikan HP.

"Makanya yang sistem daring hanya kelas 5 dan 6, sedangkan kelas 1 sampai 4 diterapkan belajar di sekolah," jelasnya saat ditemui Banjarmasin Post.

Baca Juga: Antar Anak Pulang Sekolah, Ibu Ini Syok saat Menemukan Tempat Prostitusi di Tengah Hutan di Sebelah SD Buah Hatinya dengan Kondom Berserakan

Source : Banjarmasin Post

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular