Follow Us

Dianggap Tak Singgung Soal Hukum Indonesia, Sosok Ini Terang-terangan Kritik Pidato Presiden Jokowi

Moh. Habib Asyhad - Jumat, 14 Agustus 2020 | 14:32
Politikus PKS mengkritisi pidato Presiden Jokowi yang dinilai kurang mengangkat isu hukum di Indonesia.
Dok. Istana Kepresidenan

Politikus PKS mengkritisi pidato Presiden Jokowi yang dinilai kurang mengangkat isu hukum di Indonesia.

Yang saya hormati hadirin, saudara-saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air,

Baca Juga: Disebut Punya Jasa Bagi Bangsa dan Negara, Megawati Soekarnoputri Juga Dianugerahi Tanda Jasa oleh Presiden Jokowi

Semestinya, seluruh kursi di Ruang Sidang ini terisi penuh, tanpa ada satu kursi pun yang kosong. Semestinya, sejak dua minggu yang lalu, berbagai lomba dan kerumunan penuh kegembiraan, karnaval-karnaval perayaan peringatan hari kemerdekaan diadakan, menyelimuti suasana bulan kemerdekaan ke-75 tahun Indonesia merdeka.

Namun, semua yang sudah kita rencanakan tersebut harus berubah total. Semua ini tidak boleh mengurangi rasa syukur kita dalam memperingati 75 tahun Indonesia Merdeka.

Saudara-saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air,

Sebanyak 215 negara, tanpa terkecuali, sedang menghadapi masa sulit di tengah pandemi Covid-19. Dalam catatan WHO, sampai dengan tanggal 13 Agustus kemarin, terdapat lebih dari 20,4 juta kasus di seluruh dunia, dengan jumlah kematian di dunia sebanyak 744.000 jiwa.

Semua negara, negara miskin, negara berkembang, termasuk negara-negara maju, semuanya sedang mengalami kemunduran karena terpapar Covid-19.

Krisis perekonomian dunia juga terparah dalam sejarah. Di kuartal pertama 2020, pertumbuhan ekonomi negara kita masih plus 2,97 persen, tapi di kuartal kedua kita minus 5,32 persen.

Ekonomi negara-negara maju bahkan minus belasan persen, sampai minus 17-20 persen. Kemunduran banyak negara besar ini bisa menjadi peluang dan momentum bagi kita untuk mengejar ketertinggalan.

Ibarat komputer, perekonomian semua negara saat ini sedang macet, sedang hang. Semua negara harus menjalani proses mati komputer sesaat, harus melakukan re-start, harus melakukan re-booting. Dan semua negara mempunyai kesempatan men-setting ulang semua sistemnya.

Saya menyambut hangat seruan moral penuh kearifan dari para ulama, para pemuka agama, dan tokoh-tokoh budaya agar menjadikan momentum musibah pandemi ini sebagai sebuah kebangkitan baru; sekali lagi, kebangkitan baru; untuk melakukan sebuah lompatan besar.

Inilah saatnya kita membenahi diri secara fundamental, melakukan transformasi besar, menjalankan strategi besar. Strategi besar di bidang ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan, termasuk kesehatan dan pendidikan.

Editor : Suar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest