Follow Us

Anies Baswedan Kesal dengan Pembelian TOA untuk Atasi Banjir: This is Not a System!

Adrie P. Saputra - Minggu, 09 Agustus 2020 | 07:30
Anies Baswedan tak lagi setuju dengan penggunaan TOA untuk atasi banjir, sarankan gunakan TOA masjid saja.
via tribunnewsmaker

Anies Baswedan tak lagi setuju dengan penggunaan TOA untuk atasi banjir, sarankan gunakan TOA masjid saja.

Suar.ID - Awal tahun 2020, masyarakat digemparkan dengan cara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatasi banjir.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pada Senin (13/1/2020) silam mengatakan, pihaknya mengusulkan anggaran sekitar Rp 4 miliar untuk pembelian enam alat TOA sebagai DWS.

“DWS ini merupakan alat berupa speaker jarak jauh yang berfungsi mengumumkan informasi kepada masyarakat pada daerah rawan banjir yang dibunyikan saat pintu air alirannya siaga 3,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi, Muhammad Ridwan.

Baca Juga: Rizky Billar Tertangkap Kamera Lakukan Hal Tak Terduga pada Lesty Kejora, Netizen: Tolong Aku Udah Baper Maksimal

Melansir Kompas.com, diberitakan pada Januari lalu Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 4 miliar guna membeli enam set pengeras suara alias TOA canggih.

"Salah satu hal yang akan diterapkan baru, bila ada kabar (akan banjir), maka pemberitahuannya akan langsung ke warga," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, pada (8/1/2020) lalu.

"Jadi kelurahan bukan ke RW, RT, tapi langsung ke masyarakat berkeliling dengan membawa toa (pengeras suara) untuk memberitahu semuanya, termasuk sirine," ujarnya.

Baca Juga: Seolah Menjaga Perasaan Gading, Gempi Berusaha Tutupi Foto Wijin yang Ada di Ponsel Gisel Agar Tak Dilihat Papanya: Enggak Boleh Lihat

Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapudatin) BPBD, M. Ridwan mengatakan, pengeras suara yang dinamakan Disaster Warning System (DWS) ini tergabung dalam sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS) BPBD DKI.

"Alatnya memang pakai toa, tapi bukan menggunakan toa seperti yang ada di masjid," Rabu (15/1/2020), dikutip dari Tribun Jakarta.

"Kalau tambah pakai toa kan akan menjadi lebih bagus untuk melengkapi informasi ke warga," ujarnya saat itu.

Namun kini, Anies Baswedan menilai penggunaan TOA untuk mengatasi banjir sangat tidak relevan dengan kondisi di lapangan.

Editor : Suar

Baca Lainnya

Latest