Sementara pengacara Jerinx, I Wayan Gendo Suardana mengatakan kliennya sama sekali tidak ada niat untuk menghina IDI, apalagi menyebarkan kebencian dan permusuhan.
Terkait postingan Jerinx, khususnya soal masalah ibu hamil yang wajib test Covid-19, menurut Gendo itu memang fakta yang terjadi di lapangan dan mendapat banyak komplain dari masyarakat.
Menurutnya, itulah sebabnya, Jerinx yang juga selalu update soal penanganan Covid-19 meminta penjelasan terhadap IDI apa sebetulnya yang terjadi.
“Jerinx juga sempat mengundang IDI untuk debat terbuka, tapi tidak ditanggapi."
"Intinya adalah, harus dibaca utuh, antara kalimat dalam poster dan dalam caption tidak bisa dibaca parsial."
"Kemudian, kalau sudah dibaca utuh, dia harus dibaca dengan jernih," kata Gendo.
Gendo juga meminta IDI untuk mengevaluasi diri.
Karena, kata dia, organisasi tersebut terbentuk bukan hanya untuk profesi kedokteran semata, tapi juga untuk misi-misi kemanusiaan.
Sementara itu dalam postingan Jerinx selama ini, kata Gendo, yang disuarakan adalah murni soal kepentingan publik.
"Jadi kalau dimaknai ini, sesungguhnya jangankan menyebarkan kebencian atau mencemarkan nama baik, itu tidak ada niat untuk menjatuhkan, karena misinya kemanusiaan dan Jerinx pun bicara bukan atas kepentingan personal, melainkan itu ada kepentingan publik," ujarnya.