DI yang mengenakan jaket merah, datang dikawal polisi sekitar pukul 15.00 WIB.
Selama 30 menit, DI menyampaikan permohonan maaf di aula PGRI Garut lantai dua.
Sejumlah guru sempat menghampiri DI saat ia berbicara.
"Saya akui kesalahan saya, secara khusus kepada guru di Garut, umumnya Indonesia saya minta maaf atas kekhilafan saya," kata DI.
Ia menyebut, unggahan itu dibuat karena kesal sekolah tak kunjung dibuka.
Padahal ia sudah meminjam uang Rp 1 juta ke bank keliling untuk membeli peralatan sekolah tiga anaknya.
"Anak paling besar SMA, yang dua masih SD."
"Anak yang di SD nangis ingin seragam baru buat sekolah, setelah dibeliin sekolahnya enggak dibuka," ucapnya.
Padahal ia sudah lima bulan tak bekerja sebagai sopir pariwisata sehingga terpaksa meminjam uang.
DI tak menyangka unggahannya itu malah membawa dirinya berurusan dengan polisi.