Roy melanjutkan, dia masih mempertanyakan apakah Kim kakak masih mempunyai masalah dengan kesehatannya, di mana dia sempat dirumorkan meninggal pada April lalu.
"Sangat dimungkinkan Kim Jong Un berkutat dengan kesehatannya, jika dia memang masih hidup, di mana adiknya semakin dekat dengan kekuasaan," jelasnya.
"Hal-hal yang terjadi di Korea Utara terjadi karena sebuah alasan. Tidak pernah sifatnya karena kecelakaan," papar Calley.
Roy menambahkan, apa yang terjadi di dunia politik Korea Utara ini hampir sama menjelang berakhirnya masa kekuasaan Kim Il Sung.
Kala itu, media resmi Korut, KCNA, sering memberitakan pernyataan resmi baik dari petinggi partai maupun pejabat pemerintahan yang juga masih kerabat pemimpin Korea Utara.
Hal itu dinyatakan oleh Profesor Hoare yang mengatakan bahwa tidak dipungkiri kini Kim Yo Jong sedang meneruskan tren untuk bisa menggantikan sang kakak.
Dia menuturkan saat ini perpolitikan Korut lebih banyak dipegang sang adik, dengan pakar meyakini dia akan segera menggeser kakaknya sebagai orang nomor satu.
Jika mungkin terjadi perdebatan mengenai penggantinya, Hoare menduga Kim Jong Un akan mengambil sikap wait and see terkait dinamika di Korea Utara.
"Bagi saya, pernyataannya (Kim Yo Jong) sangat keras namun tidak menutup semua pintu kemungkinan. Dia berada di posisi yang menguntungkan," tukasnya.