"Kami sudah pernah melakukan karantina wilayah saat Klaster Joyotakan dulu, dan berhasil," kata Rudy.
"Terputus rantainya, enam orang sembuh semua, kemudian Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) sebenarnya juga sudah kami lakukan," papar dia.
"Tapi, kegiatan yang paling penting untuk mengiringi karantina itu, ya, tracing yang dilanjutkan uji swab untuk kontak erat dan kontak dekatnya," tambahnya.
Pemkot Solo, lanjut Rudy, kini juga tidak mengabulkan izin kegiatan yang berpotensi mengumpulkan massa.
"Kemarin yang minta izin gantangan kita tolak, lantas hajatan di rumah tidak boleh, ijab di rumah tidak boleh harus di KUA," ucap Rudy.
"Taman Jaya Wijaya akan kita cek kalau masih ada kerumunan, saya tutup," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul:"Kasus Covid-19 di Kota Solo Meroket, Pemkot Solo Buka Peluang Terapkan Karantina Wilayah."