Yaitu vaksin BCG atau Bacillus Calmette–Guérin.
Diketahui vaksin BCG merupakan vaksin yang diberikan untuk melindungi diri terhadap tuberkulosis (TB).
Bahkan kini ada banyak bukti bahwa vaksin BCG yang diproduksi secara massal untuk pasien TBC dapat menangkal virus corona.
Disebutkan bahwa pertama kali diperkenalkan pada 1924.
Namun program vaksin BCG secara massal dihentikan pada tahun 2005 karena kasus TBC berkurang jauh.
Tapi kini, para ilmuwan sedang mengolah data untuk mencari tahu mengenai obat ini.
Peneliti AS pun membandingkan tingkat inokulasi BCG dengan angka virus corona negara ini, termasuk tingkat infeksi dan kematian.
Virginia Polytechnic Institute dan State University dan National Institutes of Health, menerbitkan studi peer-review dalam jurnal PNAS, laporan The MailOnline.
Dari studi itu, ditemukan ada hubungan yang signifikan antara vaksin dan tingkat kematian yang lebih rendah di seluruh dunia.
Studi ini juga dipertimbangkan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti tingkat kemiskinan.
"Studi epidemiologi ini menilai ada hubungan global antara vaksinasi BCG dan kematian Covid-19," ucap para peneliti.