Follow Us

Sudah 2 Bulan Susi Air tanpa Pemasukan, Susi Pudjiastuti: Ini Kondisi Tersulit dalam Hidup Saya

Ervananto Ekadilla - Sabtu, 13 Juni 2020 | 20:30
Susi Pudjiastuti menyebutkan pandemi corona ini adalah masa tersulit dalam hidupnya.
Kompas.com/Hendra A Setyawan

Susi Pudjiastuti menyebutkan pandemi corona ini adalah masa tersulit dalam hidupnya.

Suar.ID - Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan Kabinet Kerja 2014-2019 sekaligus pendiri Susi Air, menyebut pandemi Corona atau Covid-19 telah memberi situasi tersulit bagi bisnisnya.

Sulitnya situasi ini sampai membuat Susi khawatir Susi Air bisa berujung bangkrut karena arus kas yang tidak lagi seimbang atau defisit.

"Kami bertahan tutup banyak cabang, rumahkan karyawan, kemudian kalau tidak kembali kan harus shutdown total, ya give up atau dalam UU kepailitan kami harus menyatakan pailit," kata Susi dalam diskusi virtual di akun Youtube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jumat (12/6/2020).

Susi mengatakan, akibat imbas pandemi sudah 2 bulan maskapai perintis miliknya itu tidak beroperasi.

Baca Juga: Jarang Tersorot Media, Kini Beginilah Tampannya Mantan Suami Susi Pujiastuti, Di Usianya yang Tak Lagi Muda Masih Betah Menduda

Bahkan ia menyebutkan, "hampir 99 persen penerbangannya berhenti."

Di sisi lain, di masa-masa itu Susi tetap harus membayar gaji karyawannya, membayar sewa tempat, termasuk kewajiban kepada perbankan.

Situasi semakin sulit lantaran ia juga terbebani oleh sederet kewajiban pada pemerintah yang tetap harus dibayar di tengah pandemi.

Antara lain, perpanjangan izin pilot, izin kerja, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), sampai surat untuk security clearance.

Baca Juga: Di Tengah Wabah Virus Corona, Menteri Jokowi Kembali Bikin Kontroversi, Cabut Larangan Ekspor Benih Lobster Era Susi Pudjiastuti

Bagi Susi, kondisi saat ini menakutkan dan kondisi tersulit dalam hidupnya.

"Ada surat-surat yang harus diperpanjang setiap tahun, STNK, surat pilot kan harus diurus, security clearance juga harus dijalankan, ini semua kan beban tetapi penerbangan tidak ada."

"Di sisi lain, kalau mau terbang juga harus siap."

"Ini kondisi tersulit dalam hidup saya bekerja," kata Susi.

Tribunnews

Baca Juga: Susi Pudjiastuti: 'Saya Sudah Teriak Sejak 2005', Tanggapi Berita Viral Jasad ABK Indonesia Dibuang ke Laut dari Kapal China

Bagi Susi, sejumlah strategi yang diambil oleh pengusaha tidak akan membuat situasi membaik di tengah pandemi Covid-19.

"Tetapi kita bertahan dengan menutup banyak cabang, merumahkan banyak karyawan. Jika tidak kembali, ya kita harus dalam UU kepailitan harus menyatakan pailit atau tutup," katanya.

Hanya saja, Susi menerangkan, menjual aset di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini tidak mudah.

"Sangat tidak pasti," ujarnya.

Baca Juga: Apabila Pandemi Corona Masih Berkepanjangan, Maskapai Penerbangan Milik Mantan Menteri yang tak Sungkan Tenggelamkan Kapal Asing Ini Terancam akan Mengalami Kebangkrutan: Untuk Sementara Menahan Napas

Susi lantas mempersoalkan kebijakan pemerintah yang mendenda maskapai perintis bila tidak terbang di kala normal.

Sebaliknya saat penerbangan ditutup dan maskapainya tidak bisa terbang beberapa bulan lalu, Susi mengaku tak mendapat pedoman yang jelas dari pemerintah.

"Saya bukan minta kompensasi, tapi at least kewajiban kita yang rutin digratiskan dulu," ucap Susi.

Susi mengatakan usulannya untuk memperoleh keringanan itu layak dipertimbangkan, sebab saat ini perusahaannya sudah tidak lagi memiliki pendapatan atau zero income.

Tribun Kaltim

Baca Juga: Ramai Perdebatan Beda Mudik dan Pulang Kampung, Susi Pudjiastuti Beri Jawaban Kocak, Netizen: Akhirnya Bisa Tidur, Plong

Meski belum lama ini penerbangan dibuka, Susi menyebut kondisi itu tetap tidak menutup pengeluaran perusahaan.

Saat ini, Susi Air hanya terbang kurang dari 2 persen dari kapasitas maksimal saat normal.

Salah satunya terbang menuju Jakarta untuk keperluan pengiriman logistik.

Susi memperkirakan penerbangan baru bisa naik 50 persen pada 2021.

Baca Juga: Sosok Menteri KKP yang Menggantikan Susi Pudjiastuti dan Ogah Terapkan Kebijakan Tenggelamkan Kapal Asing Ini Beberkan Bisnis yang Bakal Melejit di Tengah Pandemi Corona: 1 Lubang bisa Raup Pendapatan Rp 5 Juta

"Saya belum mau bilang menyedihkan tapi kondisi ini menakutkan."

"Tidak bisa terbang kan ini bukan intensi kami,"

"Kalau tidak ada penerbangan di saat normal kan biasanya didenda, tapi kalau sekarang kami tidak bisa apa-apa," ujar Susi.

Usulan terakhir yang disampaikan Susi juga terkait peninjauan ulang syarat terbang berupa tes polymerase chain reaction (PCR).

Baca Juga: Inilah Bisnis Susi Pudjiastuti yang Mendatangkan Pundi-pundi Uang Setelah Tak Lagi Menjabat Sebagai Menteri: Semoga Selalu Menjadi Mode Transportasi yang Aman dan Nyaman Serta Terjangkau...

Menurut Susi kebijakan itu mustahil diterapkan dan malah akan membuat sama sekali tidak ada orang yang terbang.

"Bagaimana saya kemarin dengan PCR?"

"Kalau masyarakat mau terbang saya lihat itu tidak mungkin di daerah (tes) PCR. Impossible," ucap Susi.

(tribun network/lrs/dod)

Source : Tribunnews

Editor : Suar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular