Follow Us

Seantero Amerika Serikat Diwarnai Huru-Hara Unjuk Rasa Protes Kematian Floyd, Warga AS Tak Lagi Pedulikan Covid-19

Rina Wahyuhidayati - Selasa, 02 Juni 2020 | 06:30
Amerika dalam risiko penularan besar Covid-19
(Kolase) Twitter/@GwynneFitz via Tribunnews, Freepik

Amerika dalam risiko penularan besar Covid-19

Pada Sabtu (30/5/2020), ribuan pengunjuk rasa menyerbu perimeter Barclays Center di New York.

Tangkap layar Tribunnews

Sementara di Brooklyn, polisi melakukan sejumlah penangkapan terhadap pengunjuk rasa, pada Jumat (29/5/2020) lalu.

Baca Juga: Dapat Gelar Sarjana dari Amerika Serikat Tanpa Harus Pergi ke Sana Ternyata Bukan Isapan Jempol Belaka, Begini Caranya

Terlihat pengunjuk rasa diborgol, dan dimasukkan ke mobil.

Bentrokan dengan polisi antihuru-hara pun terkadang tidak bisa dihindarkan terjadi dalam aksi ujuk rasa di sejumlah kota.

Aksi protes dimulai di Minneapolis, setelah kematian George Floyd pada Senin lalu, ketika seorang perwira polisi berkulit putih menekan lututnya ke leher Floyd.

Floyd dituduh melakukan transaksi dengan uang palsu, dan ia langsung diamankan polisi, tetapi justru sekaligus menemui ajalnya.

Gelombang unjuk rasa beberapa hari terus terjadi, dan bentrokan dengan polisi pun tidak bisa dihindarkan.

Satu kantor polisi pun menjadi sasaran kemarahan massa di Minneapolis.

Baca Juga: Nekat Berpesta di Tengah Lockdown, Pangeran Belgia Harus Terima Kenyataan Pahit Ini Usai Pulang dari Spanyol: Tak Bertanggung Jawab

"Kami memiliki dua krisis (Covid-19 dan kerusuhan akibat unjuk rasa) yang menghimpit satu sama lain," kata Walikota Minneapolis Jacob Frey.

Source : tribunnews

Editor : Suar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular