Suar.ID -Aksi nekat dilakukan Wh dan ibunya di Palembang.
Bagaimana tidak, Wh dan ibunya nekat menyandera suami tetangganya sendiri, Beni Purwanto (32).
Mereka bahkan mengancam Meita Maharani (23) istri Beni agar menuruti keinginannya.
Jika Meita tak menuruti keinginan Wh dan Ibunya, maka keselamatan Beni jadi taruhannya.
Peristiwa penyaderaan itu diketahui saat istri Beni menelepon suaminya saat tengah malam.
Mulanya Beni memang pergi ke rumah Wh, namun hingga pukul 00.00 WIB suami Meita belum juga pulang.
Meita khawatir karena suaminya itu tak kunjung pulang ke rumah.
"Suami aku itu datang ke rumah Wh dan rumah si Wh itu tidak jauh. Masih tetangga, kami dengan Wh."
"Setelah pergi itu, sampai pukul 00.00 tidak pulang-pulang."
Khawatir, Meita kemudian menelpon Beni.
"Aku sempat telepon suami dan sempat diangkat suami," ujarnya ketika berada di Unit IV Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel, Jumat (22/5/2020), melansir dari Tribun Sumsel.
Saat sedang berbicara dengan suaminya, tiba-tiba ponsel suaminya direbut oleh seorang perempuan yang diketahui ibu dari Wh.
Disitulah, ibu dari Wh dan Wh sendiri langsung meminta tebusan senilai Rp 30 juta kepada Meita.
Bila tidak diberikan tebusan dengan jumlah yang telah disebutkan, maka Beni suami Meita akan di siram air keras dan dibunuh.
Meita yang sempat meminta agar suaminya tidak disandera, hal ini membuat ibu dari Wh marah.
Usai marah, ponsel suaminya dimatikan dan tidak dapat lagi dihubungi.
Lapor Polisi
Mengetahui suaminya dalam bahaya, Meita pun sontak panik dan ketakutan.
Lantas Meita memutuskan melaporkan kejadian itu ke Polda Sumsel.
Wanita asal Palembang ini langsung melapor ke Polda Sumsel di hari yang sama, Jumat (22/5/2020).
Diduga Korban Disuruh Edarkan Narkoba
Meita mengatakan, suaminya diduga disuruh pelaku untuk mengadarkan narkoba.
Tak hanya diminta mengedarkan narkoba, korban juga diduga dipaksa membeli pil ekstasi oleh Wh dan ibunya.
"Suami aku itu disuruh keluarga si Wh ini untuk mengedarkan nakorba, selain itu suami aku juga dipaksa untuk membeli pil ekstasi mereka."
"Mungkin karena tidak mau, jadi disandera," ungkapnya.
Dari laporan Meita itulah, Unit IV Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel langsung melakukan penangkapan terhadap para pelaku di rumah mereka.
Para pelaku penyanderaan sudah diamankan di Mapolda Sumsel dan masih dilakukan interogasi.
Kanit IV Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel, Kompol Zainuri membenarkan pihaknya menangkap pelaku penyanderaan dan sudah diamankan.
Hingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terhadap pelaku.
"Sementara ini masih proses interogasi dan pengembangan, untuk motif juga masih di dalami," katanya.
(Tribun Sumsel)