Lantas mengapa angka bunuh diri di Jepang bisa turun drastis?
Sempat dikhawatirkan virus corona aka menjadi faktor meningkatnya stres yang justru megancam mental.
Terlebih banyak tempat kerja yang terpaksa tutup dan warga Jepang yang terbiasa dengan rutinitas padat.
Namun, justru karena harus di rumah, angka stres warga Jepang turun drastis.
Dilansir dari The Guardian (15/5), orang-orang Jepang kini lebih banyak menghabiskan waktu di rumah bersama keluarga mereka.
Lebih sedikitnya orang yang pergi bekerja dan penundaan tahun ajaran baru dipandang menjadi salah satu faktor.
"Sekolah adalah tekanan bagi beberapa orang muda, tetapi April ini tidak ada tekanan seperti itu (karena tahun ajaran baru ditunda)," kata Yukio Saito, mantan kepala layanan konseling telepon Federasi Jepang Inochi-no-Denwa.
"Di rumah bersama keluarga mereka, mereka merasa aman," sambungnya.
Sebagai catatan, tahun ajaran baru di Jepang dimulai pada awal musim semi yakni bulan April.