Padahal tagihannya menumpuk untuk membayar kartu kredit, perawatan kesehatan, dan mobilnya.
"Ini tidak termasuk hanya membayar untuk hidup," kata Schierling.
"Saya tidak bisa membayar susu atau gas untuk berkeliling. Saya agak beku," tambahnya.
Sejatinya, stimulis senilai USD 1.200 atau Rp 17,9 juta itu akan segera habis untuk membayar tagihannya saja.
Sedangkan bos di kantornya tidak tahu kapan akan mempekerjakan Schierling lagi.
"Tidak ada yang bisa saya lakukan, saya hanya duduk, perlahan kehabisan uang tunai," kata Schierling.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pandemi Corona Buat 20 Juta Warga AS Menganggur, Pecahkan Rekor sejak Depresi Besar pada 1929