"Jadi yang berada di dalam, tidak akan bisa dikenali antibodi, sedangkan yang berada di luar, yang terekspos di luar, itu yang bisa dikenali antibodi," sambungnya.
"Nah, apabila variasi berada di luar permukaan, maka akan susah."
"Namun jika variasi (protein) berada di dalam, mungkin masih aman dan bisa menjadi target vaksin," terangnya.
"Oleh sebab itu, untuk melihat vaksin biasanya dilihat dari asam amino yang seragam di semua kelompok dan dilihat dari konfigurasi protein, apakah dia berada di dalam atau di luar."
"Jadi yang menjadi target vaksin biasanya yang berada di luar tapi seragam di semua region (kelompok jenis virus).
"Itu yang menjadi target vaksin," ujarnya.
Hal inilah yang masih diteliti lebih jauh oleh para peneliti, bagaimana sebenarnya karakteristik virus corona yang ada di seluruh dunia.
(Tribunnews)