Al-Beshi tak bisa mengungkapkan berapa banyak uang yang dia dapatkan untuk melakukan eksekusi ini.
Ini karena hal tersebut merupakan perjanjian rahasia dirinya dengan pemerintah.
Namun, ia menegaskan kalau bayaran ini tidaklah penting.
Karena yang terpenting bagi dia adalah pekerjaannya ini membuatnya bangga karena melakukan pekerjaan Tuhan.
"Saya sangat bangga melakukan pekerjaan Tuhan," Kata Al-Beshi.
Ia pun mengungkapkan kalau pedang kebanggannya yang biasa ia gunakan untuk eksekusi ini bernilai sekitar 20.000 riyal atau sekitar Rp 75 juta.
"Ini hadiah dari pemerintah. Aku merawatnya dan menajamkannya sesekali dan memastikan untuk membersihkannya dari noda darah," katanya.
"Ini sangat tajam, orang-orang bahkan kagum betapa cepatnya aku dapat memisahkan kepala dari tubuh tereksekusi," tambahnya.
Bagi Al-Beshi, mereka tereksekusi menyerahkan diri mereka sebelum dibunuh meskipun mungkin mereka berharap untuk diampuni.