Tetapi dengan syarat penggunaannya harus dipastikan secepat mungkin, ketika pasien sudah menunjukkan gejala Covid-19.
"Tamiflu sih benar, itu memang menghambat perkembangan daripada virus tadi, itu juga kalau digunakan cepat, artinya dalam waktu 48 jam setelah gejalanya keluar kita harus mulai segera minum tamiflu," terang Taifo.
"Kalau sudah terlambat itu sudah kurang efektif."
Taifo mengatakan memang sulit mendeteksi pasien, karena waktu inkubasinya yang panjang.
"Jadi barangkali banyak waktu sudah ketahuan itu sudah agak terlambat barangkali," kata dia.
Meskipun mengatakan Tamiflu bisa menghambat, Taifo kembali mengingatkan bahwa belum ada riset pasti apakah obat yang bersangkutan benar-benar dapat menyembuhkan Covid-19.
"Untuk Tamiflu sendiri saya kira masih apakah benar-benar efektif atau enggak itu masih belum jelas sampai saat ini," ungkapnya.
Alasan Pemilihan Obat
Terakhir Taifo menjelaskan mengapa obat-obat tersebut dipilih untuk mengobati Covid-19, meskipun belum ada riset pasti yang menjamin kemanjuran mereka.
Taifo mengatakan obat-obatan tersebut dipilih dengan landasan studi.