"Antara satu rumah ke rumah lainnya jaraknya sekira 800 m lebih," katanya.
"Semua fasilitas lengkap, mulai dari pemanas karena suhu saat ini sekitar 7°C, lalu oven, kulkas, TV, masker, hand sanitizer, sabun hingga wifi juga lengkap," lanjutnya.
Mendapatkan fasilitas seperti ini, Hakim menuturkan rasa khawatirnya perlahan berkurang.
Apalagi makanan yang disediakan juga di dapat setiap pagi, siang dan sore.
"Saat ini rasa khawatir saya berkurang, yang ada justru mikirin gimana caranya biar saya enggak stres karena sendirian di sini meskipun fasilitas lengkap," katanya.
Untuk itu, Hakim menghabiskan banyak waktu untuk kegiatan keagamaan seperti tadarusan di rumah karantina hingga olahraga.
"Saya berharap Pemerintah di Indonesia juga bisa menerapkan hal serupa."
"Apa yang dilakukan Pemerintah Korsel bisa menjadi acuan untuk memberikan fasilitas yang mempuni selama karantina," pungkasnya.
(Tribun Jakarta)