5. Wabah Kolera
Pada awal hingga pertengahan abad ke-19, kolera membumihanguskan Inggris dan menewaskan puluhan ribu orang.
Teori ilmiah yang berlaku saat itu mengatakan penyakit itu disebarkan melalui udara busuk yang dikenal sebagai "miasma".
Namun, seorang dokter Inggris bernama John Snow curiga, penyakit misterius yang menewaskan para korbannya dalam beberapa hari setelah gejala pertama itu, ada di air minum yang dikonsumsi warga London.
Snow lalu bertindak seperti Detektif Sherlock Holmes, menyelidiki catatan rumah sakit dan laporan kamar mayat untuk melacak lokasi yang tepat asal usul wabah mematikan.
Ia membuat grafik geografis kematian kolera selama 10 hari dan menemukan sekelompok 500 infeksi fatal di sekitar pompa air Broad Street, yang populer bagi warga yang ingin minum.
“Segera setelah saya mengenali situasi dan tingkat gangguan kolera ini, saya mencurigai kontaminasi air pompa yang sering dikunjungi warga di Broad Street,” tulis Snow.
Dengan usaha keras, Snow meyakinkan para pejabat setempat untuk melepaskan gagang pompa di Broad Street, menggantinya dengan sumber air minum yang lebih baik.
Pompa itu akhirnya tak bisa digunakan.
Seperti keajaiban, infeksi yang membunuh itu akhirnya perlahan mereda.
Snow tidak menyembuhkan kolera dalam semalam, tetapi akhirnya mengthindarkan dari kepanikan global untuk meningkatkan kualitas sanitasi perkotaan dan melindungi sumber air minum dari kontaminasi.
Sementara kolera sebagian besar telah diberantas di negara-negara maju, penyakit ini masih jadi momok mengerikan di negara-negara dunia ketiga.