Selanjutnya 250 Masehi, muncul wabah Cyprian.
Namanya diambil dari nama korban pertama yang diketahui sebagai Uskup Kristen Kartago.
Wabah Cyprianus menyebabkan diare, muntah, radang tenggorokan, demam, dan tangan dan kaki yang kasar.
Penduduk kota melarikan diri ke negara itu untuk menghindari infeksi tetapi malah menyebarkan penyakit secara lebih luas.
Kemungkinan wabah ini dimulai di Ethiopia, melewati Afrika Utara, ke Roma, lalu ke Mesir dan ke utara.
Wabah ini menjangkiti dunia selama tiga abad berikutnya.
Pada 444 Masehi, wabah ini menghantam Inggris dan menghalangi upaya pertahanan mereka atas serangan Picts dan Skotlandia.
Inggris akhirnya mencari bantuan Saxon, yang akan segera menguasai pulau itu (Tribunjogja.com/History.com/xna)