Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kondisinya DIkabarkan Makin Memburuk, Donald Trump Panjatkan Doa untuk Kim Jong-un: Saya Berharap Dia Baik-baik Saja

Adrie Saputra - Kamis, 23 April 2020 | 14:15
Dikelilingi Staf Khusus Presiden untuk penanggulangan virus corona di Amerika Serikat, Donald Trump umumkan sudah siapkan ratusan ribu tes kit untuk warganya.
AFP

Dikelilingi Staf Khusus Presiden untuk penanggulangan virus corona di Amerika Serikat, Donald Trump umumkan sudah siapkan ratusan ribu tes kit untuk warganya.

Suar.ID -Spekulasi tentang memburuknya kondisi kesehatan Kim Jong-un terus berkembang usai operasi kardiovaskular atau bedah jantung.

Desas-desus ini pertama kali dilaporkan setelah diktator Korea Utara berusia 36 tahun itu absen dalam perayaan ulang tahun kakeknya pada tanggal 15 April lalu.

Namun, empat hari sebelum itu, Kim Jong-un terlihat menghadiri sebuah pertemuan pemerintah.

Banyak pihak masih belum tahu persis kebenaran laporan yang menyatakan Kim dalam kondisi kritis.

Baca Juga: Meski Berpendidikan Rendah, Nenek ini Bisa Tinggal di Hotel Mewah Selama 10 Tahun, Terungkap Pekerjaan Sang Nenek Sebenarnya...

Informasi di Korea Utara pun sangat tertutup mengenai kondisi Kim.

Media di Korea Utara pun tak mengungkap keberadaan dan kondisi terkini Kim dalam laporannya.

Apa yang Terjadi, Jika Kim Jong-un Meninggal?

Pemerintah AS memiliki rencana kontinjensi setelah laporan mengenai kondisi kesehatan Kim dalam bahaya.

Baca Juga: Sosok ini Terawang Kondisi Tanah Air Usai Pandemi Virus Corona Berakhir, Sebut Nantinya Indonesia Akan Memasuki Puncak Kejayaanya, Seperti Apa Ya?

Termasuk apabila Kim Jong-un meninggal.

Sumber New York Post menjelaskan mengenai rencana AS itu, tetapi dia belum bisa memastikan seberapa seberapa besar kebenaran laporan, yang mengklaim Kim dalam kondisi buruk setelah operasi kardiovaskular.

Rencana tersebut mencakup kemungkinan terjadinya krisis kemanusiaan berskala besar di dalam negara tertutup itu, seperti bencana kelaparan, menurut laporan itu.

Seorang pejabat yang enggan namanya disebut, menggambarkan sebuah prakiraan yang akan terjadi di Korea Utara.

Kondisi buruk akan terjadi, yakni jutaan orang menghadapi kelaparan dan eksodus massal pengungsi Korea Utara ke China.

Sumber intelijen mengatakan kepada Fox News bahwa bagian dari rencana akan mengandalkan negara tetangga China untuk melangkah masuk dan membantu mengelola situasi di Korea Utara.

Karena logistik AS akan mendapat penolakam dalam memberikan bantuan kemanusiaan.

Meskipun Korea Utara tidak membuat jelas siapa yang berpotensi akan menggantikan Kim, beberapa ahli percaya adiknya, Kim yo Jong, akan melangkah sebagai pemimpin berikutnya, menurut media Inggris, The Sun.

Baca Juga: Kini Jadi Salah Satu Presenter dengan Bayaran Termahal di Indonesia, Presenter Kondang ini Blak-blakan Kalau Dirinya Pernah Jadi Badut Keliling Hingga Hidup Ngontrak Tanpa Alas Tidur

Kim yo Jong yang berusia 31 tahun adalah satu-satunya figur terpenting dalam rezim Korea Utara setelah Kim Jong-un.

Kim yo Jong dipandang sebagai kunci untuk menjaga Dinasti Kim berkuasa di Korea Utara.

Kandidat yang kurang kuat adalah kakak mereka, Kim Jong-Chul.

Dia diabaikan oleh ayahnya karena ia dianggap tidak cerdas secara politis atau tidak cukup kuat untuk melawan musuh-musuh Korea Utara.

Kandidat lain adalah pemimpin nomor 2 saat ini di Korea Utara, Choe Ryong-Hae-yang telah berkembang beberapa tahun terakhir.

Dia tidak menerima perhatian publik tertentu saat kematian ayahnya, Kim Jong-Il.

Meskipun dia menjadi aset kunci dalam mengamankan kepemimpinan Kim Jong-un.

Sumber lain mengatakan kepada Fox, bahwa Korea Utara dapat diperintah oleh kepemimpinan kolektif elit Partai, mirip dengan Uni Soviet setelah masa Joseph Stalin.

Baca Juga: Putus Asa Ditinggal Kabur Pacarnya yang tak Mau Bertanggung Jawab, Wanita Surabaya Ini Nekat Konsumsi Makanan yang Lezat Ini Demi Menggugurkan Kandungannya, Eh Sang Ayah Malah Ikut Membantu: Saya Menyesal

Trump Berharap Kim Jong-un Dalam Kondisi Baik-Baik Saja

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku tidak mengetahui kondisi Kim Jong-un sedang sakit atau tidak.

Hal itu disampaikannya saat ditanya awak media mengenai rumor pemimpin Korea Utara tengah alami sakit parah dan dalam kondisi kritis.

Namun Trump berharap Kim baik-baik saja.

"Itu laporan yang disebutkan dalam berita. Kita tidak tahu (kondisinya-red)."

"Saya hanya bisa mengatakan ini, saya berharap dia baik-baik saja," kata Trump ketika ditanya tentang kondisi Kim.

Trump mengatakan punya hubungan baik dengan Kim.

"Saya punya hubungan yang sangat baik dengan dia," kata Trump.

Penasihat Keamanan Nasional Robert O'Brien mengatakan kepada para wartawan, AS tengah memantau terus perkembangan laporan mengenai kondisi kesehatan Kim.

Baca Juga: Denny Cagur Bocorkan Foto Jadul Raffi Ahmad, Nagita Slavina Kaget ketika Melihat Perbedaan Mencolok di Bagian Ini, Ayah Rafathar: Itu sebelum Polisi Gerebek Rumah Gue

"Kami memantau laporan ini. Seperti yang Anda tahu, Korea Utara adalah masyarakat yang sangat tertutup, tidak ada pers bebas di sana. Mereka sangat merahasiakan setiap informasi yang mereka punya, termasuk mengenai kesehatan Kim Jong-un," kata O'Brien.

Dia menambahkan, intelijen AS dan Departemen Pertahanan sedang memantau tiap perkembangan yang ada.

Para pejabat dan sumber Korea Selatan dan China meragukan laporan Kim sedang mengalami sakit parah setelah operasi kardiovaskular atau beda jantung.

Pada Selasa (22/4/2020), Presiden Korea Selatan, mengatakan tidak ada tanda-tanda yang tidak biasa atau luar biasa dari Korea Utara.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, dikabarkan sedang berada dalam bahaya serius setelah menjalani operasi.

Rumor mengenai kondisi kesehatan itu muncul ketika Kim baru-baru ini melewatkan perayaan ulang tahun kakeknya pada 15 April.

Empat hari sebelum itu, Kim terlihat di sebuah pertemuan pemerintah.

Seperti dilansir CNN dari seorang pejabat intelijen Amerika Serikat (AS) mengatakan Negeri Paman Sam tengah memantau informasi intelijen terkait kondisi Kim yang dalam bahaya besar setelah operasi.

Baca Juga: Takut Dikucilkan, Pria Ini Menolak Berobat dan Terpaksa Dijemput Petugas Berpakaian APD, Begini Kata Dinkes...

Pejabat lain di intelijen AS yang juga enggan disebut namanya menyatakan hal yang sama.

Sementara itu Daily NK, sebuah Surat Kabar online yang berbasis di Korea Selatan yang berfokus pada Korea Utara, bahwa Kim baru saja menjalani operasi kardiovaskular pada 12 April.

Daily NK menjelaskan, kondisi kesehatan Kim makin memburuk dan harus menjalani operasi karena dia adalah perokok keras, obesitas, dan bekerja terlalu banyak.

(Srihandriatmo Malau)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dampak dan Prediksi Terhadap Korea Utara Jika Kim Jong Un Wafat, Trump Harap Dia Baik-baik Saja

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x