"Minuman itu dihargai di bawah 80 Dolar Taiwan, tetapi dia menempatkan sistem audio kelas atas di kedai kopi," kata pengacara itu.
Mendengar kata-kata pengacara, pemilik kedai kopi berkata, "Saya sangat peduli dengan kenyamanan pelanggan dan berapa lama mereka harus nongkrong meski hanya secangkir kopi yang dipesan."
"Sebagai pemilik, saya hanya ingin pelanggan merasa bahwa layak untuk membeli minuman dari toko saya. Itu sebabnya saya menempatkan sistem audio dikedai kopi. Apakah saya salah?"
Dia juga mengatakan bahwa ada kalanya banyak orang bertanya kepadanya mengapa dia membiarkan anak-anak kecil memasuki kedai kopinya.
"Saya tidak bisa mengatakan tidakkepada semua ibu yang hanya ingin duduk bersama anak-anak mereka untuk minum kopi, teh, atau hidangan penutup."
"Jelas, saya berharap mereka mengawasi anak-anak mereka ketika mereka berada di kedaikopi saya," lanjut pemilik.
"Putranya baru saja merusak sistem audio saya dan Anda ingin saya menanggung semuanya sendirian?"
Ketika berita itu menyebar di media sosial, banyak pengguna berbagi pemikiran mereka bahwa argumen pengacara itu tidak cukup meyakinkan dan bahwa itu adalah hak pemilik untuk mengklaim kompensasi.
"Kedai kopi sudah mengingatkan, sudah jelas bahwa sang ibu gagal mengawasi putranya." tulis seorang netizen.