Follow Us

Waduh, 20 Juta Orang Indonesia Masih Berencana Mudik Lebaran di Tengah Pandemi Corona! Yang tidak Setuju, Sepakat agar Mereka Diberikan Sanksi

Ervananto Ekadilla - Minggu, 19 April 2020 | 07:30
20 Juta Penduduk Indonesia berencana mudik pada lebaran 2020 di tengah pandemi covid-19
Warta Kota

20 Juta Penduduk Indonesia berencana mudik pada lebaran 2020 di tengah pandemi covid-19

Suar.ID - Pemerintah telah mengimbau masyarakat untuk tidak mudik Lebaran guna memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19).

Meski begitu, sebanyak 11 persen masyarakat Indonesia berencana tetap mudik Lebaran tahun 2020 ini.

Angka itu merupakan hasil survei yang dilakukan Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) pada 9 sampai 12 April 2020 terhadap 1.200 responden yang diwawancarai melalui telepon dan dipilih secara acak, dengan margin of error 2,9 persen.

"Secara nasional, persentase warga yang ingin mudik mencapai 11 persen atau setara dengan 20 juta warga dewasa," kata CEO SMRC Sirajuddin Abbas melalui keterangan tertulis kepada Tribunnews.com, Jumat (17/4/2020).

Baca Juga: Aduh, Menurut Survei, 11 Persen Warga Masih Ingin Mudik walau Wabah Corona Masih Merajalela, Kebanyakan dari Kota Ini

Menurut hasil survei tersebut, sebanyak 31 persen warga Jakarta menyatakan berencana mudik di tengah wabah virus corona.

Lalu, sebanyak 12 persen warga Jawa Timur juga berencana tetap mudik.

Kemudian, warga Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten yang berencana mudik masing-masing sebesar 10 persen.

"Sedangkan, warga Sulawesi Selatan 6 persen, dan lainnya 1 persen," ucap Abbas.

Baca Juga: Gara-gara Ada Satpam yang Positif Virus Corona Mudik dan Bagi-bagi Nasi di Masa Isolasi, Warga Desa Ini Mau tidak Mau Harus Lakukan Ini!

Abbas meminta pemerintah untuk terus mengedukasi masyarakat agar tidak mudik di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

"Mengingat masih tingginya minat para perantau untuk mudik, tampaknya masih diperlukan edukasi dan penataan yang lebih tegas terhadap kegiatan mudik terutama dari Jakarta," jelas Abbas.

"Upaya lebih kuat untuk mencegah warga pulang kampung, khususnya warga di DKI," tambahnya.

Baca Juga: Presiden jokowi Ungkapkan Ada 2 Kelompok Masyarakat yang Tak Bisa Pemerintah Larang Mudik, Siapa Sajakah Mereka?

39 Persen Setuju Sanksi

Kemudian sebanyak 39 persen warga setuju jika pelanggar kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) virus corona (Covid-19) diberi sanksi.

Sanksi yang dimaksud berupa denda atau hukuman lainnya.

"Sikap warga dalam mendukung atau tidak mendukung pemberlakuan sanksi terhadap warga yang melanggar kebijakan PSBB cukup terbelah, yang setuju 39 persen," kata Sirajuddin Abbas.

Baca Juga: Warga Nekat Mudik Di Tengah Pandemi Virus Corona, Ganjar Pranowo Pun Siapkan Plan B: Saya Kan Enggak Bisa Nolak, Apakah Mereka Mau Kita Hukum?

Sementara, sebanyak 31,2 persen masyarakat tidak setuju jika sanksi diterapkan. Angka itu sedikit lebih kecil dibandingkan presentase yang setuju.

Sedangkan, sebanyak 29,8 persen lainnya memutuskan tidak menjawab.

Hasil survei juga menunjukkan, provinsi yang warganya paling banyak mendukung pemberlakuan sanksi pelanggar PSBB adalah Jawa Timur dan Banten, dengan presentase sebesar 45 persen.

Baca Juga: Muhammadiyah Minta Pemerintah Tegas soal Aturan Mudik di Tengah Wabah Virus Corona: Ibadah Saja Bisa Dibatasi, Maka Mudik Tentu Saja Bisa

Kemudian, warga DKI Jakarta yang memberikan dukungan sebanyak 40 persen.

Warga Sulawesi selatan 37 persen, Jawa Tengah 34 persen dan Jawa Barat 29 persen.

Survei juga menemukan bahwa 64,8 persen masyarakat percaya PSBB mampu mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).

(Tribunnews)

Source : Tribunnews

Editor : Suar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular