"Satu lubang bioflok itu akan memberikan pendapatan maksimal Rp 5 juta di luar ongkos tenaga kerja,” ujar Menteri Edhy.
“Belum lagi potensi tambak udang idle di Indonesia yang jumlahnya banyak."
"Kalau ini bisa dihidupkan, saya yakin peluang lapangan pekerjaan ada di sini,” sambungnya.
Baca Juga: Video Kapal Malaysia Nekat Masuk Wilayah Indonesia Sampai Diberi Tembakan Oleh Petugas KKP
Mengenai pasarnya, Menteri Edhy yakin produksi udang Indonesia akan terserap karena kebutuhan udang segar dunia mencapai 13 juta ton dan Indonesia baru mampu memenuhi 800 ribuan ton untuk udang bahan baku.
Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan realokasi anggaran sebesar Rp 483,74 miliar atau setara 9,12 persen dari total APBN-P KKP tahun 2020.
Hal ini dilakukan untuk percepatan penanggulangan wabah Covid-19 yang makin merebak.
(Tribunnews)