Kendati begitu, Chatib Basri menyampaikan situasi ekonomi saat ini berbeda dengan krisis di tahun 1998.
Krisis sekitar 12 tahun lalu itu diakibatkan oleh situasi ekonomi domestik yang rapuh serta korupsi yang merajalela.
Karena itulah, banyak aspek yang menyebabkan krisis, bahkan hingga ke ranah politik.
Bedanya dengan saat ini, resesi yang terjadi diakibatkan oleh Covid-19 yang merupakan pandemik di seluruh dunia.
Padahal sebelum kehadiran virus corona, ekonomi dalam negeri masih sehat.
“Perbedaan dengan krisis 1998 karena ekonomi domestiknya saat itu rapuh, kalau sekarang semuanya kena."
"Logikanya, orang sakit tidak bisa kerja, akibatnya ekonominya kena."
"Kalau pertumbuhan ekonomi iya, pasti jatuh,” tuturnya.
(Kontan)