"Tapi, setelah kami ajak dialog, saya sentuh nuraninya, bahkan saya mencium kening para penggali makam untuk meyakinkan warga, mereka akhirnya mengerti dan bubar,” kata Teno.
Pemakaman jenazah MI akhirnya bisa dilanjutkan dan baru benar-benar selesai Sabtu (11/4/2020) pukul 01.00 WIB dini hari.
Adanya kasus ini semakin menambah daftar panjang penolakan warga terhadap pemakaman jenazah virus corona di Indonesia.
Sebelumnya, jenazah seorang perawat di Ungaran, Jawa Tengah juga ditolak warga.
Penolakan tersebut diduga terjadi karena ulah tiga provokator yang kini telah diamankan pihak berwajib.
Kasus serupa juga terjadi di Sidoarjo, Jawa Timur.
Melansir dari Surya.co.id, penolakan bukan berasal dari warga, melainkan dari tukang gali kubur.
Akhirnya jenazah pria 57 tahun itu dimakamkan langsung oleh Plt Bpati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin.
Pemakaman juga dilangsungkan pada dini hari.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warga Tolak Pemakaman Jenazah Positif Covid-19 di Kota Pasuruan, Ada yang Bawa Parang"