Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Dentuman Misterius Tiba-tiba Terdengar Membangunkan Orang di Sepertiga Malam hingga Bikin Panik, Ternyata Begini Penjalasan BMKG

Moh. Habib Asyhad - Sabtu, 11 April 2020 | 11:56
Dentuman keras yang terdengar di sekitar Jakarta, menurut BMKG, tidak ada kaitannya dengan aktivitas gempa tektonik Gunung Anak Krakatau.
TWITTER/VOLCANOYTZ

Dentuman keras yang terdengar di sekitar Jakarta, menurut BMKG, tidak ada kaitannya dengan aktivitas gempa tektonik Gunung Anak Krakatau.

Suar.ID -Sabtu (11/4) dini hari, warga di sekitar Jakarta tiba-tiba dikagetkan oleh suara dentuman sangat keras.

Awalnya dentuman itu diduga bersumber dari Gunung Anak Krakatau yang sedang erupsi.

Tapi belakangan dugaan itu dibantah oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Seperti dilaporkan Kompas.tv, suara dentuman itu, menurut BMKG, tidak ada hubungannya dengan aktivitas gempa tektonik.

"Maka, sejak tadi malam hingga pagi hari ini pukul 06.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan, tidak terjadi aktivitas gempat tektonik yang berkekuatan signifikan di wilayah Jawa Barat, Jakarta, dan Banten,"tulis BMKG di akun Twitter @InfoHumasBMKG

Lebih lanjut BMKG menjelaskan, meskipun terjadi aktivitas gempa di Selat Sunda pada pukul 22.59 WIB dengan magnitudo M 2,4 tetapi kekuatan gempa tidak signifikan dan tidak dirasakan oleh masyarakat.

Kalau dilihat dari hasil monitoring petir menggunakan peralatan lightning detector menunjukkan bahwa sejak tadi malam hingga pagi ini tidak terhadi aktivitas petir.

“Berdasarkan data tersebut maka BMKG memastikan bahwa suara dentuman tersebut tidak bersumber dari aktivitas gempa tektonik & petir,” tulis BMKG.

Sebelumnya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menginformasikan memang ada erupsi Gunung Anak Krakatau pada hari Jumat 10 April 2020 pukul 21.58 WIB dan pukul 22.35 WIB.

Berdasarkan hasil monitoring muka laut BMKG mencatat tidak ada anomali perubahan muka laut.

Erupsi Gunung Anak Krakatau kali ini berdasarkan catatan sensor BMKG lebih lemah dibandingkan erupsi yang terjadi pada 22 Desember 2018 lalu.

Pernyataan BMKG terkait suara dentuman yang membangunkan warga di sepertiga malam.

Pernyataan BMKG terkait suara dentuman yang membangunkan warga di sepertiga malam.

Mirip kejadian setahun yang lalu

Apa yang terjadi dini hari tadi mengingatkan kita pada kejadian serupa sekitar Desember 2018 lalu.

Ketika itu,sebuah suara dentuman misterius di langit Bandung hingga Sumatera Selatan gegerkan warga.

Kabarnya, suara dentuman misterius tersebut terdengar warga di sebagian wilayah Cianjur, Sukabumi, Bandung dan Garut.

Tak hanya itu, suara dentuman misterius itu juga didengar hampir di seluruh wilayah Sumatera Selatan.

Suara dentuman misterius itu terdengar oleh warga di Palembang pada Senin (24/12/2018) malam.

Hingga Selasa (25/12/2018) pagi, kabar heboh suara dentuman itu ramai diperbincangkan warganet di sosial media.

Bahkan netizen mengaku mendengar suara dentuman itu lebih dari dua kali. Melalui akun instagram @sriwijayapost, Sripoku menanyakan di daerah mana saja yang mendengar suara dentuman itu.

Dari puluhan komentar netizen yang ada hingga berita ini dibuat, ternyata suara dentuman itu terdengar hampir diseluruh wilayah Sumatera Selatan.

Dari peluncuran roket hingga erupsi Gunung Anak Krakatau, banyak spekulasi yang muncul tentang asal muasal suara dentuman tersebut.

Berikut penjelasan tentang perkiraan asal suara dentuman misterius tersebut:

1. Bukan Latihan Militer

Suara dentuman yang terdengar hingga Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan membuat publik menduga-duga jika suara itu berasal dari latihan militer.

Mengenai kabar tersebut, pihak Kodam II Sriwijaya angkat bicara.

Kapendam II Sriwijaya Kolonel Infanteri Djohan Darmawan mengatakan pihaknya tidak sedang melakukan latihan tempur.

"Kodam II dan jajaran tidak ada melakukan latihan tempur," ungkapnya kepada TribunSumsel, Selasa (25/12/2018).

2. Bukan Suara Petir atau Guntur

Sejumlah warganet pun menanyakan perihal suara aneh ini kepada Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui media sosial.

TribunSumsel lantas menanyakan kepada BMKG SMB II yang menjawab bahwa cuaca saat kejadian sedang cerah.

"Dari pantauan citra radar dari pukul 19.00 WIB sampai pukul 01.00 WIB, tidak terlihat kondisi cuaca yang signifikan di daerah OKUS dan sekitarnya," kata BMKG saat dihubungi via WhatsApp.

"Artinya potensi untuk terjadinya petir atau guntur di daerah tersebut bisa dikatakan nil. Untuk sementara mungkin seperti itu, nanti coba kami cari info-info lain,"

3. Bukan Erupsi Gunung Anak Krakatau

Ksubnit Mitigasi Gunung Api Wilayah Baran Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kristianto angkat bicara soal suara dentuman misterius in.

Pihak PVMBG belum dapat memastikan hubungan antara suara tersebut dengan aktivitas Gunung Anak Krakatau yang kini erupsi.

Setelah melakukan pemeriksaan, pihaknya menyebut tidak ada suara yang keras saat erupsi pada waktu seperti yang dikatakan oleh warganet.

4. Bukan Roket

Semula, banyak beredar informasi bahwa suara dentuman misterius itu dikarenakan oleh uji coba roket di Garut Selatan, Jawa Barat.

Akan tetapi, pihak Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (Lapan) membantah hal tersebut.

Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin memberikan keterangan kepada TribunSumsel pada Selasa (25/12/2018) pukul 16.30 WIB.

Thomas mengungkapkan bahwa tidak ada hubungan antara suara yang didengar warga di sejumlah wilayah di Jawa Barat hingga Sumatera Selatan dengan uji coba roket Lapan.

Thomas menerangkan, uji coba roket dilakukan pada pagi hari. Sedangkan dentuman suara didengar pada Selasa malam hari.

"Sama seperti cerita sebelumnya ada suara dan masyarakat mengait-ngaitkannya. Saya rasa itu hal biasa saja," kata Thomas.

Ia pun menambahkan jika uji coba roket Lapan tidak menimbulkan suara dentuman. Akan tetapi lebih ke suara desisan atau dengungan.

"Dan bunyinya bukan dentuman tapi seperti desis. Dan itu tidak mungkin terdengar di banyak kota," ujarnya.

"Suara kan suara lokal macam-macam bisa saja petir. Hanya saja masayarakat masih sering mengaitkan sesuatu yang biasa tapi dianggap luar biasa," sambung Thomas.

Sebagai informasi, uji coba roket Lapan dilakukan pada 23-27 Desember 2018.

"Kami terima surat tertanggal 19 Desember 2018 dari LAPAN. Isinya pemberitahuan kegiatan uji terbang roket RX-1220 dan RX-450," kata Dandim 0611 Garut, Letkol Asyraf Azis Selasa (25/12/2018).

Pertama dilakukan pada Minggu (23/12/2018) pukul 05.00 WIB hingga 13.00 WIB untuk roket RX-1220.

Kemudian roket RX-450 yang rencananya akan diuji coba pada Kamis (27/12/2018) pukul 06.00 WIB hingga 10.00 WIB.

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x