Suar.ID -Kota Guayaquil, Ekuador merupakan pusat penyebaran wabah Covid-19 di negara itu.
Kini warga setempat, utamanya tim medis, tengah berjuang menguburkan para korban meninggal dengan baik.
Dikutip dari France24, jenazah korban Covid-19 di Ekuador disimpan di rumah atau dikubur di ladang.
Bahkan ada yang disimpan di tempat pendingin.
Foto kontainer raksasa berpendingin berada di luar rumah sakit umum di kota muncul pada minggu ini.
Pemerintah mengonfirmasi ada tiga kontainer yang digunakan untuk menyimpan mayat sampai pemakaman dapat disiapkan.
Hal ini lantaran pelayanan kesehatan, pemakaman, dan rumah duka di Ekuador terlalu padat.
Untuk mencegah penyebaran virus, jam malam yang ketat untuk membatasi gerak penduduk Ekuador juga diberlakukan.
Namun kini memakamkan jenazah corona di Ekuador menjadi masalah serius.
Bau Menyengat
Untuk diketahui, sempat ada video yang viral di media sosial di mana sebuah keluarga hendak memakamkan anggota keluarga mereka.
Sebagian orang dalam video itu memilih untuk menyimpan tubuh korban Covid-19 yang meninggal di rumah mereka selama berhari-hari, dan mereka harus menunggu jenazah dikumpulkan oleh pihak berwenang.
Antrean kendaraan dengan peti mati terlihat 'membentuk' pemakaman di luar.
"Kami tidak bisa lepas dari bau yang berasal dari mayat" ungkap Glenda Larrea Vera, tetangga keluarga yang menyimpan mayat di rumah mereka.
“Ada rumah di dekatnya dengan orang tua di dalamnya," paparnya.
"Ibu saya yang berusia 80 tahun ada di sini dan dia memiliki masalah pernapasan," katanya.
"Kami khawatir sama seperti mereka karena bayangkan saja, mereka harus membawa mayat ke teras atau jalan mereka," jelasnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, polisi dan tentara dikirim ke kota minggu lalu untuk mengumpulkan mayat.
Hanya dalam tiga hari, 150 mayat dikeluarkan dari jalanan dan rumah, kata para pejabat.
Ekuador telah mencatat sekitar 3.764 kasus virus corona dan 191 kematian.
Tetapi Presiden Lenin Moreno mengatakan jumlah korban sebenarnya mungkin lebih tinggi karena pihak berwenang tidak dapat mengimbangi penyebaran virus yang cepat.
(Tribunnews)