Suar.ID -Pernyataan tegas dikeluarkan Ketua Satuan Tugas Nahdlatul Ulama (NU) Peduli dr. Muhammad Makky Zamzami terkait wabah virus corona.
Dia mengatakan, korban meninggal karena virus corona atau Covid-19 termasuk jenazah yang mati syahid.
"Dari imbauan Lembaga Bahtsul Masail bahwa jenazah yang sudah positif Covid-19 maupun PDP yang diduga berat untuk positif dan meninggal, maka itu termasuk jenazah yang mati syahid," ujar Makky di Kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (4/4).
"Seperti dalam satu hadis, wa man mata fit tha'un fahuwa syahid."
Oleh karena itu, Makky meminta agar tidak ada penolakan terhadap pemakaman jenazah korban Covid-19.
Menurutnya hal itu sudah sesuai protokol kesehatan dan unsur syariat agama.
Masyarakat, kata dia, seharusnya berempati dan menerima jenazah akan dimakamkan di pemakaman terdekat atau di kampung tertentu.
"Jangan terjadi adanya penolakan atau stigma-stigma terhadap petugas kesehatan atau petugas yang bawa jenazah itu," jelasnya.
Di sisi lain, Makky menyinggung bahwa seharusnya yang mendapatkan stigma adalah masyarakat atau keluarga yang memaksa membawa pulang jenazah positif Covid-19.
Pasalnya, aksi tersebut justru akan berdampak meluasnya penyebaran virus corona dan menularkannya kepada keluarga dan masyarakat.
Dia menegaskan pengurusan jenazah yang meninggal karena Covid-19 harus dilakukan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Itu sesuai dengan standar WHO dan juga unsur syariat atau tata cara agama.
"Jadi stigma ini harusnya begitu. Bahwa seluruh RT/RW maupun perangkat di daerah sigap bila ada pasien positif COVID-19 dibawa pulang paksa dan dilakukan penatalaksanaan jenazahnya oleh keluarganya. Jadi jangan dibalik," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul NU Sebut Korban Meninggal Akibat Corona Termasuk Mati Syahid