Hingga Kamis (2/4/2020) Ada lebih dari 5.500 kasus virus corona yang dikonfirmasi dalam 10 juta populasi Israel, dan 122 kasus di sekitar 2,7 juta warga Palestina.
Namun, jumlah pengujian yang dilakukan di Palestina lebih rendah daripada Israel.
Disarankan bersatu
Persatuan yang digalang Israel dan Palestina mendapat sambutan positif, salah satunya oleh Ofer Zalzberg dari International Crisis Group.
"Terlepas dari ketegangan, kerja sama diperlukan karena 'kepentingan pribadi'."
"Karena dua populasi saling terkait, membatasi virus hanya dalam satu masyarakat tidak mungkin," kata Zalzberg dikutip dari AFP, Kamis (2/4/2020).
Yotam Shefer dari cabang militer Israel yang bertanggung jawab atas urusan sipil di wilayah Palestina (COGAT), juga menegaskan kerja sama harus kuat.
"Koordinasi dengan Otoritas Palestina sangat ketat dan sangat kuat," katanya pada jurnalis AFP.
Mantan kepala COGAT Eitan Dangot pun mengatakan pada wartawan bahwa Otoritas Palestina telah "sepenuhnya mengadopsi kebijakan Israel tentang cara menangani virus corona."
Riak pertikaian masih ada
Meski kedua negara telah memutuskan untuk menggalang persatuan, sejumlah pertikaian tetap tidak terelakkan.