Sejumlah orang pun percaya bahwa mengonsumsi minuman berkadar alkohol tinggi bisa membunuh virus yang berada di tubuh mereka.
Berdasarkan data di Worldometers pada Senin, Teheran telah melaporkan 41.495 kasus positif Covid-19, dengan 2,757 di antaranya meninggal.
Ketakutan akan virus tersebut, ditambah pula dengan gampangnya percaya dengan kabar di internet, yang membuat warga di Shiraz dan Provinsi Khuzestan nekat melakukannya.
Video yang ditayangkan media setempat menunjukkan pasien dengan infus di lengan mereka, terbaring di ranjang rumah sakit yang lebih dibutuhkan bagi pasien virus corona.
Selain di Khuzestan dan Shiraz, otoritas juga melaporkan kasus keracunan di Karaj dan Yazd.
Akibat dari kabar hoax ini, hampir 300 orang tewas, 1.000 lainnya keracunan.
Dr. Hoseein Hassanian, penasihat Kementerian Kesehatan Iran mengatakan, negara lain mungkin hanya berjibaku dengan wabah Covid-19.
"Tetapi di sini, kami bertarung di dua medan. Kami harus merawat orang yang keracunan dan juga pasien virus," keluhnya dikutip New York Times.
Jika dicampur ke dalam minuman, metanol tidak bisa dicium atau dirasakan.
Tapi jika diminum, dampaknya adalah kegagalan organ dan kerusakan otak.