Sudjiatmi pun tak gampang menjanjikan sesuatu untuk anak-anaknya.
Tak ada janji hadiah kenaikan kelas, juga tak ada iming-iming sesuatu agar anaknya ini tak merengek.
Selain itu, Sudjiatmi dan Noto juag memperlihatkan sikap pekerja keras.
Meski mendapatkan kesulitan dalam berusaha, mereka tak pernah berkeluh kesah di depan anak-anak mereka.
Tak cuma itu, ketika anak-anaknya menghadapi masalah, Sudjiatmi selalu berusaha tidak menyalahkan anak-anak ketika ada kesalahan dan menghadapi persoalan.
Disiplin juga menjadi hal utama yang diajarkan Sudjiatmi kepada anak-anaknya.
Tak hanya itu, rukun dan saling membantu adalah kunci Sudjiatmi dalam menyatukan keempat anaknya ke dalam satu ikatan persaudaraan yang kuat.
Ia juga mengajarkan anak-anaknya untuk banyak bersyukur agar mengenak kata cukup.
“Harta itu titipan. Jangan dianggap kalau kita punya harta itu punya kita sendiri."
"Harta itu titipan Gusti Allah. Saya itu nggak patiyo (tidak terlalu) mikir harta."