Follow Us

Misteri Tarian 45 Derajat Michael Jackson yang Menentang Gravitasi Bikin Terkejut para Ilmuan, Ternyata karena Hal Ini...

Adrie P. Saputra - Selasa, 24 Maret 2020 | 16:30
Tarian anti grafitasi Michael jackson.
sciencealert.com/

Tarian anti grafitasi Michael jackson.

Suar.ID - Pada tahun 1987, video "Smooth Criminal" oleh Michael Jackson mengejutkan penonton di seluruh dunia dengan gerakan yang menentang gravitasi.

Itu merupakan gerakan tubuh condong ke depan hingga membuat sudut 45 derajat yang mengejutkan.

Ada beberapa keajaiban sepatu yang mungkin terjadi di sana, namun faktanya, kehebatan tarian itu memang menjadi misteri.

Namun, sekelompok ahli saraf telah melihat biomekanik tulang belakang yang mengesankan pada teknik tarin yang dilakukan dalam konsernya di seluruh dunia.

Baca Juga: Ancaman Hukuman Galih Ginanjar Paling Berat, Jaksa Bacakan Tuntutan Kasus Video Ikan Asin, Pablo Benua dan Rey Utami Lebih Ringan

Dan Michael Jackson benar-benar tidak membutuhkan pengait pada tubuhnya!

"MJ melepas gerakan 45 derajat gravitasi yang tampaknya tidak wajar bagi siapa pun."

"Beberapa penggemar MJ telah mencoba untuk menirukan teknik ini dan berujung gagal, sering melukai diri mereka sendiri dalam upaya mereka meniru teknik ini," tulis para peneliti di koran mereka.

Sekarang, bukan rahasia bahwa MJ telah melakukan trik khusus yang memungkinkan melakukan gerakan itu.

Baca Juga: Seandainya Bukan Nagita Slavina yang Dinikahinya, Raffi Ahmad yakin Rumah Tangganya Akan Hancur: Dia Tetap Ada Buat Gue

Ilusi itu dikabarkan telah dibantu dengan paku yang muncul pada saat yang tepat dan menjadi pengait sepatu khusus.

Paku memberinya pegangan ekstra ke lantai agar dia tidak jatuh ke bawah, tetapi tubuhnya juga berperan besar.

"Kita ingin percaya bahwa MJ memecahkan hubungan antara fisiologi dan fisika, paten yang terdaftar di bawah namanya menunjukkan bahwa langkah itu dicapai dengan penemuan yang cerdas," kata para peneliti dari Institut Pascasarjana Pendidikan Kedokteran dan Penelitian di India.

"Tetapi bahkan dengan sepatu yang dirancang khusus, gerakan ini sangat sulit, membutuhkan kekuatan inti atletik dari otot-otot tulang belakang yang diperkuat dan otot-otot antigravitasi tungkai bawah."

Bahkan, para peneliti menemukan bahwa MJ menyimpan sebagian besar strain dari pose di tumit Achilles-nya.

Tanpa sepatu khusus, bahkan penari profesional hanya akan bisa melakukan gerakan anti grafitasi maksimum 25 hingga 30 derajat.

Baca Juga: Bukan cuma 3 Dokter, Sosok Penting Ini juga Meninggal Dunia terkait Virus Corona

Anda dapat melihat tarian dengan gaya "lean-defying" di panggung, dan mekanisme di baliknya, dalam video di bawah ini.

Namun pertanyaan sesungguhnya yang diteliti para peneliti adalah bagaimana Michael Jackson menantang pemahaman kita tentang biomekanik tulang belakang.

Menurut tim ini, dia pasti memainkan peran.

"Trik atau tidak, bentuk-bentuk tarian baru yang terinspirasi oleh MJ telah mulai menantang pemahaman kita tentang mode dan mekanisme cedera tulang belakang," para peneliti menulis.

"Sejak MJ menghibur kami dengan gerakannya yang luar biasa, seluruh penari dunia mencoba melompat lebih tinggi, dan berbalik lebih cepat dari sebelumnya."

Baca Juga: 6 Bulan Lalu Resepsi Mewahnya Viral, Pernikahan MUA Ternama Ini Kini Berakhir dengan Perceraian: Yang Saya Coba Pertahankan Tidak Berumur Panjang

Tentu saja, ini mengarah untuk menentukan bagaimana operasi tulang belakang bagi penari yang dapat berubah di masa depan.

"Peningkatan pesat dalam popularitas tari sebagai seni dan latihan di seluruh dunia untuk menghasilkan bentuk-bentuk baru cedera yang mungkin membingungkan ahli bedah saraf."

"Seni gerakan adalah kehidupan itu sendiri untuk banyak penari, dan masih harus dilihat bagaimana implan bedah akan menahan tekanan dari tarian," mereka menyimpulkan.

Penelitian ini telah dipublikasikan dalam "Journal of Neurosurgery: Spine".

Apakah memang benar paku adalah teknik teknik dari tarian Micahel Jackson?

Walau ada paku, tarian anti grafitasi itu tetaplah sulit dilakukan. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)

Source : Science Alert

Editor : Adrie P. Saputra

Baca Lainnya

Latest