Suar.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) instruksikan pengunaan rapid test untuk mengecek apakah seseorang terinfeksi Covid-19 atau tidak.
Dalam kasus virus corona, rapid test ini bisa diartikan sebagai teknologi yang digunakan untuk pengujian Covid-19, dilakukan secara cepat dan tidak memerlukan instrumen yang rumit.
Dilansir ox.ac.uk, para ilmuwan dari Departemen Ilmu Teknik Universitas Oxford dan Pusat Penelitian Lanjut Oxford Oxford (OSCAR) telah mengembangkan teknologi pengujian cepat untuk virus corona baru SARS-CoV-2 (COVID-19).
Tim tersebut dipimpin oleh Prof Zhanfeng Cui dan Prof Wei Huang, telah bekerja untuk meningkatkan kemampuan uji coba ketika virus menyebar secara internasional.
Tes baru ini jauh lebih cepat dan tidak memerlukan instrumen yang rumit dibanding dengan tes viral load sebelumnya yang membutuhkan waktu 90 menit hingga 120 jam untuk memberikan hasil.
Tim peneliti telah mengembangkan tes baru, berdasarkan pada teknik yang mampu memberikan hasil hanya dalam setengah jam lebih dari tiga kali lebih cepat daripada metode saat ini.
Menurut Prof Wei Huang kelebihan tes baru ini terletak pada desain deteksi virus yang secara khusus dapat mengenali fragmen RNA dan RNA SARS-CoV-2 (COVID-19).
Tes ini memiliki pemeriksaan bawaan untuk mencegah positif atau negatif palsu dan hasilnya sangat akurat.
Selain itu, teknologinya sangat sensitif, yang berarti pasien pada tahap awal infeksi dapat diidentifikasi lebih cepat, berpotensi membantu mengurangi penyebaran coronavirus SARS-CoV-2 (COVID-19).
Teknologi ini hanya membutuhkan blok panas sederhana yang mempertahankan suhu konstan untuk transkripsi balik RNA dan amplifikasi DNA, hasilnya dapat dibaca mata telanjang.