Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Hubungan Inses Kembali Terjadi, di Muaraenim Ibu Ini Nekat Ajak Anak Kandungnya Berhubungan Intim hingga 3 Kali, Begini 14 Kelainan yang Pernah Terjadi pada Anak Hasil Hubungan Sedarah

Moh. Habib Asyhad - Rabu, 18 Maret 2020 | 11:37
Seorang ibu ajak anak kandungnya berhubungan intim sebanyak tiga kali.
Sripoku

Seorang ibu ajak anak kandungnya berhubungan intim sebanyak tiga kali.

Suar.ID -Kasus inses alias hubungan sedarah kembali terjadi, kali ini di Muaraenim, Sumatera Selatan.

Persisnya di Kecamatan Lubai Ulu, Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan.

Seorang ibuberinisial IA (40) nekat mengajak anaknya, EP (19), untuk berhubungan intim di rumahnya.

Baca Juga: 12 Tahun Tanpa Suami, Janda 40 Tahun Ini Nekat Nikahi Putra Sendiri, Catat Ini 14 Kelainan yang Pernah Terjadi pada Anak Hasil Hubungan Inses

EP yang saat itu diduga terpengaruh narkoba langsung menuruti ajakan ibunya itu untuk berhubungan intim.

Namun, perbuatan keduanya terbongkar saat polisi menggerebek kediaman mereka terkait kasus narkoba, Selasa (17/3/2020) sekitar pukul 03.35 WIB.

Di hadapan petugas, IA mengaku khilaf mengajak anak kandungnya berhubungan intim.

"Yang ngajak untuk berhubungan intim itu saya. Saya tidak tahu sebabnya mungkin pengaruh setan," kata ibu dua anak ini di depan penyidik Satres Narkoba Polres Muaraenim, Selasa (17/3/2020), seperti dikutip SRIPOKU.com.

Kepada polisi, tersangka IA mengaku sudah tiga kali melakukan hubungan suami istri dengan anak kandungnya tersebut.

IA mengaku hanya spontan ketika mengajak anaknya untuk berhubungan badan.

Hal itu belum terjadi, baru akan dilakukan, dan telanjur digerebek polisi.

Dia nekat mengajak anaknya berhubungan intim karena sudah satu tahun pisah ranjang dengan suaminya yang pergi bekerja di Bengkulu Utara.

Baca Juga: Memadu Kasih dengan Adik Kandungnya Sendiri yang Masih SMP, Siswi SMA Lahirkan Bayi saat Buang Air Besar, tapi Ini yang Dia Lakukan kepada Bayi Hasil Inses Itu!

Selama ditinggal suaminya, dia pun bekerja serabutan untuk menghidupi kedua anaknya.

Selain itu, dia juga mengedarkan narkoba bersama anaknya EP baru sekitar lima bulan.

Diakuinya, dia terpaksa mengedarkan narkoba karena untuk membiayai anak bungsunya yang saat ini bersekolah di Palembang.

"Sekolah anak saya itu butuh Rp1,5 sampai Rp2 juta sebulan, sebab ia tinggal di asrama," ujarnya.

Sementara itu, EP mengaku menurut saja ketika diajak ibunya untuk melakukan hubungan intim tersebut.

Namun, saat kejadian, dirinya sudah setengah tidak sadar karena baru selesai mengonsumsi narkoba.

"Saya tidak tahu, saya sudah setengah sadar, tahu-tahu digerebek polisi," ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Muaraenim AKBP Donni Eka Syaputra mengatakan, pengakuan kedua tersangka tentang hubungan terlarang itu selalu berubah.

Namun yang pasti, menurut Donni, mereka mengakui akan melakukan hubungan intim.

Sebab, saat digerebek, keduanya tengah bersiap melakukan hubungan intim tersebut.

Perbuatan mereka terbongkar saat polisi menggerebek atas kasus narkoba.

Baca Juga: Lagi, Inses Kakak-Beradik Kini Berujung Hamil 8 Bulan, Ditegur Sang Ayah Malah Ditantang Adu Jotos

Dari keduanya, polisi mengamankan barang bukti berupa tiga paket sabu seberat 8,22 gram dan satu butir ekstasi di rumahnya.

"Tersangka dan barang bukti sudah kita amankan untuk diproses lebih lanjut," kata Donni, dikutip dari TribunSumsel.com.

Untuk diketahui,ada beberapa kelainan yang pernah dialami oleh anak hasil hubungan inses.

Seperti apa?

Kelainan yang terjadi pada anak hasil inses

Inses memang hal yang tabu hampir di setiap budaya di seluruh dunia, namun rupanya tidak selalu begitu.

Para bangsawan zaman dulu ternyata biasa melakukannya untuk menjaga agar darah kerajaan tetap murni.

Penguasa Mesir khususnya sering menikahi saudara kandung mereka atau bahkan anak mereka sendiri.

Namun, mereka harus membayar mahal kerena mutasi genetik mereka menyebabkan permasalahan yang serius pada keturunan dan variasi genetik baru mulai muncul dalam jangka waktu yang sangat lama seperti dilansir dari Ranker.

1. Rahang bawah lebih panjang

Keluarga bangsawan Habsburg mengatur pernikahan sedarah untuk melindungi kepentingan mereka sendiri.

Sayangnya, genetika mereka menghasilkan anak-anak yang memiliki rahang bawah yang panjang dan menonjol.

Baca Juga: Fakta Dugaan Inses Ayah dan Anak di Lampung, Suami Si Anak yang Suruh Istrinya Berhubungan dengan Sang Ayah

Sehingga tidak dapat berbicara dengan benar, tidak bisa mengunyah dan air liur menetes ke mana-mana.

Kasus terburuk ditemukan pada Charles II Spanyol yang juga mengalami cacat kognitif, dia baru belajar bicara usia 4 tahun dan berjalan pada usia 8 tahun.

2. Tengkorak memanjang di bagian belakang

Kebiasaan kerjaan Mesir yang sangat bergantung pada inses menyebabkan tulang tengkorak memanjang di bagian belakang.

Raja Tut misalnya, dia mengalami bentuk tengkorak seperti itu, bibir atas sumbing dan tuang yang hilang pada kakinya dan skoliosis.

3. Jari-jari menyatu

Kondisi jari-jari kaki atau tangan menyatu, membuatnya terlihat seperti berselaput adalah kondisi yang dialami oleh anak hasil inses.

Suku Vadoma di Zimbabwe memiliki jumlah yang tinggi terhadap kondisi ini yaitu jari yang aneh mirip unggas.

4. Hemofilia

Beberapa kerajaan besar Eropa dan Rusia yang melakukan inses melihat keturunan mereka memiliki masalah dengan sulitnya pembekuan darah (hemofilia).

Sehingga luka yang sederhana dapat menyebabkan pendarahan serius yang dapat menyebabkan infeksi dan bahkan kematian.

5. Mikrosefali

Orang yang melakukan pernikahan inses yang meningkatkan kondisi yang disebut dengan microcephaly.

Di mana seorang anak lahir dengan kepala kecil yang sering berarti otak juga tidak berkembang.

6. Bibir sumbing

Akibat inses adalah bibir sumbing yang terjadi di atap mulut tidak terbentuk dengan benar.

Dengan demikian bagian ke saluran sinus juga terbuka yang membuat sulit untuk makan, menelan, bernapas, dan bahkan sulit berbicara.

7. Kaki pekuk

inses menyebabkan anak dengan kondisi kelainan pada kaki yaitu tulang kaki yang cacat, tergelincir di bawah, dan cacat yang kondisinya jauh lebih parah.

8. Albinisme

Orang dengan albinisme cenderung memiliki mata cahaya, kulit pucat, dan rambut putih dekat, bahkan jika berasal dari warisan berkulit gelap.

9. Asimetri berat

Keturunan inses, terutama setelah banyak generasi inses, memiliki kedua sisi wajah yang tidak sama (asimetri).

Mata bisa lebih tinggi atau lebih rendah, telinga mungkin tidak rata, dan mulutnya mungkin miring.

10. Tubuh mini

Anak-anak keturunan inses memiliki masalah dengan ketidaksuburan dan akhirnya mereka melihat adanya penyakit Ellis-van Creveld.

Penyakit ini terkait dengan dwarfisme (cebol), serta stunting dari ekstremitas dan masalah dengan jantung.

11. Ketidaksuburan

Anak-anak yang dihasilkan dari inses tidak selalu layak, entah janin gagal berkembang, atau anak-anak lahir mati. Dengan cara ini, hubungan inses seringkali tidak subur.

Jika seseorang berhasil memiliki anak melalui inses, infertilitas dapat diteruskan ke keturunan.

12. Skoliosis

Saat inses terjadi mereka mungkin memiliki anak yang memiliki kondisi karena kesamaan gen orang tua, seperti skoliosis jauh lebih mungkin terjadi.

13. Gangguan sistem kekebalan tubuh

Anak yang lahir dari inses cenderung sakit-sakitan.

Meskipun hal ini mungkin terkait dengan malformasi kerangka, otot, atau organ tubuh, faktor utama adalah sistem kekebalan yang salah.

14. Kriptorkismus

Cyptorchidism terjadi ketika salah satu atau kedua testis tidak turun ke dalam skrotum yang bisa menyebabkan infertilitas serta berbagai gangguan reproduksi jika tidak diobati dini.

Cyptorchidism dapat disebabkan oleh duplikasi kromosom dan telah terbukti lebih umum terjadi pada anak-anak dengan hubungan inses.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ibu di Muaraenim Ajak Anak Kandungnya Berhubungan Intim, Terbongkar Saat Digerebek Polisi Kasus Narkoba"

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x