Suar.ID -Gubernur Maluku Utara Abdul Gani dan Wagub Al Yasin Ali dilantik di Istana Negara 8 Mei 2019 lalu. Ya, belum cukup setahun per Selasa (17/3/2020).
Tapi insiden Senin (16/3/2020) membuat heboh.
Wagub Al Yasin Ali mengamuk saat Gubernur Abdul Gani melantik pejabat eselon II.
Apa sebenarnya yang terjadi?
Wakil Gubernur Provinsi Maluku Utara Al Yasin Ali tiba-tiba mengamuk saat pelantikan sejumlah pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Provinsi Maluku Utara.
Pelantikan yang berlangsung di lantai 2 kediaman Gubernur Maluku Utara di Kota Ternate, Senin (16/3/2020), itu awalnya berjalan dengan lancar.
Namun, suasana berubah ketika Wagub Al Yasin tiba di lokasi acara pelantikan.
Kronologi yang dihimpun Kompas.com, pelantikan 11 pejabat eselon II itu rencananya diadakan di lantai 4 Kantor Gubernur Maluku Utara di Sofifi, sekitar pukul 10.00 WIT.
Ruangan telah dihias dan makanan ringan dihidangkan di ruangan pelantikan itu.
Namun, lokasi acara tiba-tiba dipindahkan ke Kota Ternate tanpa sepengetahuan Al Yasin.
Al Yasin yang telah berada di Kantor Gubernur merasa curiga karena para tamu undangan dan pejabat yang akan dilantik mulai meninggalkan ruangan.
Ruangan pun akhirnya sepi.
Al Yasin pun mencari tahu apa yang terjadi.
Setelah mengetahui lokasi pelantikan dipindahkan, ia menuju lokasi menggunakan kapal cepat.
Masih mengenakan jas hitam dan kopiah, Al Yasin menelepon Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba ketika tiba di kediaman Gubernur.
Namun, Abdul Gani tak menjawab.
Al Yasin langsung naik menuju lantai 2.
Ia mendapati Gubernur Abdul Gani sedang memberikan sambutan pada acara pelatikan pejabat eselon II.
Al Yasin pun emosi.
Ia langsung berteriak sembari menunjuk Gubernur Abdul Gani beberapa kali.
“Kita kan paket, kenapa tidak ada koordinasi dengan saya. Harusnya pelantikan dilaksanakan di Kantor Gubernur Sofifi, kenapa harus diarahkan ke Ternate, dan tidak ada koordinasi sama sekali dengan saya, ada apa?” teriakAl Yasin.
Mendengar amukan itu, suasana pelantikan berubah.
Akan tetapi, Gubernur Abdul Gani masih melanjutkan sambutannya.
Al Yasin pun mencoba mendekati Gubernur Abdul Gani dan Kepala Dinas Kepegawaian Daerah yang hadir dalam acara pelantikan itu.
Hal itu membuat suasana pelantikan semakin panas.
Beberapa pejabat mencoba menenangkan Al Yasin, sedangkan Gubernur dibawa ke ruangan lain untuk menghindari amukan dari Al Yasin.
Wartawan yang mencoba mengambil gambar juga sempat dilarang.
Acara pelantikan pun berhenti seketika.
Beberapa menit kemudian, Wagub digiring ke lantai 1, kemudian menaiki mobilnya.
“Kalian tulis pelantikan kacau, tidak ada koordinasi sama sekali dengan saya, ada apa?” kata Wagub lagi sebelum meninggalkan kediaman Gubernur.
Saat ditemui di kediamannya, Wagub Al Yasin menceritakan, pemindahan lokasi pelantikan tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Selain itu, Gubernur Abdul Gani tak mengabulkan usul kandidat untuk salah satu posisi dari 12 pejabat eselon II yang akan dilantik.
"Saya punya hanya satu nama yang saya usul saja, di Dinas Bencana Alam, tapi itu tidak diakomodasi," ujar Al Yasin.
Padahal, Al Yasin mengaku telah ada kesepakatan dengan Gubernur untuk mengakomodasi permintaan itu.
Namun, Gubernur Abdul Gani hanya melantik 11 pejabat eselon II di lingkungan Pemprov Malut.
“Minimal Gubernur Malut memberikan koordinator sebab kita kan satu paket,” katanya lagi.
(Kompas.com)